Meta: Software Mata-Mata Paragon Retas Pengguna WhatsApp di Lebih dari 20 Negara – Page 3

Meta: Software Mata-Mata Paragon Retas Pengguna WhatsApp di Lebih dari 20 Negara – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Pejabat dari Meta Platforms mengungkap kalau perusahaan software mata-mata Israel Paragon Solutions menarget sejumlah pengguna WhatsApp, termasuk jurnalis hingga anggota masyarakat sipil.

Berdasarkan keterangan resmi dari pejabat Meta Platforms yang tidak disebutkan namanya, WhatsApp telah mengirim surat perintah penghentian operasional pada Paragon setelah adanya insiden peretasan itu.

Dalam pernyataan, WhatsApp mengatakan, “Perusahaan akan terus melindungi pengguna untuk berkomunikasi secara privat dan aman.”

Mengutip Reuters, Senin (3/2/2025), perusahaan pembuat spyware Paragon menolak untuk memberikan komentarnya.

Sementara pejabat WhatsApp mengatakan pada Reuters, pihaknya mendeteksi upaya peretasan terhadap sekitar 90 pengguna.

Sayangnya, ia tidak merinci siapa saja pengguna yang turut menjadi korban peretasan WhatsApp dari software mata-mata Paragon ini. Namun sang sumber mengatakan, mereka yang jadi target berada di lebih dari 20 negara, termasuk beberapa orang pengguna di Eropa.

Modusnya, pengguna WhatsApp yang jadi korban ini dikirimi dokumen elektronik berbahaya yang tidak memerlukan interaksi pengguna untuk bisa mengambil alih perangkat.

WhatsApp menghadirkan pengaturan privasi baru untuk Last Seen. Fitur ini memungkinkan pengguna mengatur agar hanya kontak terpilih yang bisa melihat kapan terakhir kamu online serta mengecualikan kontak tertentu agar tidak bisa liat Last Seen.