TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan untuk industri food & beverage. Indonesia Foodservice Industry mencatat, selama 2023 nilai produk domestik bruto dari bisnis F&B di Indonesia mencapai Rp 405 triliun atau tumbuh Rp 38 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Seiring dengan pertumbuhan F&B, industri bakery saat juga ikut bertumbuh yang ditandai dengan pembukaan toko-toko, gerai baru. Pertumbuhan bakery ini dipengaruh sosial media dan adopsi tren dari luar negeri.
Indrawan Nugroho, seorang corporate innovation consultant berpendapat, Indonesia memiliki potensi besar di indutri roti ini.
“Ini ditunjukkan dengan pasar bakery di Indonesia dibanjiri oleh merek-merek dari luar negeri yang artinya masih sangat menjanjikan,” kata Indrawan di sela pembukaan gerai Humble Baker, Cofee & Bakery Shop di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Menurut dia, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin di industri bakery bahkan bisa sebagai produsen berkualitas tinggi mengalahkan roti yang berasal dari luar negeri.
Untuk mencapainya, industri bakery dan cakery artisan tanah air harus memiliki ambisi besar menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
“Harus ditunjukkan bahwa merek lokal juga bisa memiliki kualitas tinggi, rasa autentik, dan daya saing yang kuat di industri ini,” ungkap penggagas Humble Baker ini.
Influencer Deddy Corbuzier mengatakan, saatnya Indonesia memiliki produk bakery artisan lokal yang menekankan pada kualitas, rasa dan keaslian dengan penggunaan bahan-bahan alami.
“Bakery artisan yang bukan hanya dapat dinikmati siapa saja, tetapi juga mampu mendongkrak standar kualitas bakery di Indonesia,” katanya.
Penggagas dan konseptor Humble Baker, Rex Marindo mengatakan, pasar bakery memang menjanjikan sehingga pihaknya berani membuka toko bakery.
“Kami tidak hanya berfokus pada penjualan retail kepada konsumen, tetapi juga membuka peluang kemitraan dan outsourcing bagi perusahaan serta pengusaha kafe dan restoran di Indonesia,” katanya.
Dengan demikian model bisnis ini akan memungkinkan produk bakery artisan berkualitas tinggi tersebar lebih luas dan dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kerjasamanya seperti investor outlet atau autopilot. Jadi yang berminat cukup menyediakan investasi, tapi operasionalnya tetap dari tim kami sehingga lebih terencana, lebih terkontrol SOP-nya dan juga semua service dan lain-lainnya memiliki standar,” kata Rex.
Chef Ibnu Pratama mengatakan, pemilihan bahan baku dan proses pengolahan menjadi faktor kunci dalam menciptakan produk unggulan toko.
“Kami memilih bahan-bahan berkualitas Bnggi dan mengolahnya menggunakan teknik khusus sehingga memungkinkan produk kami memiliki karakteristik yang khas,” katanya.(tribunnews/eko sutriyanto)
