Keanehan Nilai Tukar Rupiah di Google, Guru Besar UI: Semoga Ditangani dengan Cepat

Keanehan Nilai Tukar Rupiah di Google, Guru Besar UI: Semoga Ditangani dengan Cepat

Jakarta, Beritasatu.com – Guru besar Universitas Indonesia (UI) Yudho Giri Sucahyo menilai, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat di Google pada Sabtu (1/2/2025), kemungkinan hanya kesalahan algoritma.

“Semoga ini hanya kesalahan algoritma atau kesalahan kodifikasi di database yang dapat ditangani dengan cepat,” kata Yudho kepada Beritasatu.com terkait menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar di Google.

Kurs pada hari ini mencapai Rp 16.312 per dolar AS, tetapi di Google hanya Rp 8.000-an per dolar AS.

“Pada akhirnya kembali ke prinsip dasar bahwa Google mengambil data dari berbagai sumber secara interoperabilitas yang kemudian diformulasikan dan disimpan dalam database,” kata Prof Yudho.

“Tentu saja apa yang ada di Google hanya acuan yang kalau pada akhirnya kita bertransaksi keuangan (misalnya ke money changer) maka sumber acuan konversinya bukan Google,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, BI tengah melakukan koordinasi dengan Google Indonesia terkait keanehan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menguat pada Sabtu (1/2/2025).

Dikatakan, data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan.

“Terkait informasi nilai tukar rupiah terkini, dapat kami sampaikan level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya,” tambah Ramdan.