Salah satu cara pengolahan yang populer adalah dengan membakarnya di atas bara api atau dipanggang dengan bumbu khas Papua, seperti campuran bawang merah, bawang putih, cabai, dan perasan jeruk nipis.
Teknik ini memberikan aroma yang harum dan rasa yang gurih serta sedikit pedas, berpadu sempurna dengan manisnya daging udang. Selain dibakar, udang selingkuh juga sering dimasak dengan bumbu saus tiram atau kuah santan yang kaya akan rempah.
Penggunaan bahan-bahan tradisional seperti daun pandan, kunyit, dan kemiri membuat hidangan ini memiliki rasa yang kaya dan mendalam. Bagi masyarakat Papua, mengolah udang selingkuh adalah bagian dari tradisi yang memperlihatkan kecintaan mereka pada alam dan sumber daya lokal.
Proses memasak yang sederhana namun penuh makna menunjukkan bagaimana alam Papua memberikan bahan terbaik yang kemudian diolah dengan cinta dan rasa hormat.
Udang selingkuh tidak hanya dikenal karena cita rasanya, tetapi juga karena sulitnya mendapatkan bahan utamanya. Udang ini hanya dapat ditemukan di sungai-sungai dengan air yang sangat jernih dan suhu dingin di daerah pegunungan Papua.
Habitat yang spesifik ini membuat udang selingkuh menjadi hidangan yang eksklusif dan jarang ditemukan di luar Papua Tengah. Bahkan, proses menangkapnya membutuhkan keahlian khusus karena udang ini biasanya hidup di dasar sungai dengan arus yang cukup deras.
Kesulitan dalam mendapatkan udang ini menambah nilai eksklusif dan menjadi alasan mengapa harga udang selingkuh relatif mahal. Meski demikian, udang selingkuh tidak hanya menjadi hidangan yang memuaskan lidah, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Papua.
Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat atau sebagai hidangan istimewa untuk tamu kehormatan. Kehadirannya di meja makan tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Papua kepada dunia luar.
Sayangnya, keberadaan udang selingkuh kini menghadapi tantangan akibat eksploitasi berlebihan dan perubahan lingkungan. Populasi udang ini semakin menurun, sehingga banyak pihak mulai menyuarakan pentingnya pelestarian habitat alaminya.
Beberapa komunitas lokal bahkan mulai menerapkan aturan penangkapan yang berkelanjutan agar udang selingkuh tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan cita rasanya yang lezat dan cerita di balik namanya yang menarik, hidangan ini adalah bukti bahwa Papua menyimpan sejuta pesona yang layak untuk dijelajahi.
Jika Anda berkunjung ke Papua, terutama Papua Tengah, mencicipi udang selingkuh adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Rasakan sendiri kelezatannya dan nikmati momen istimewa yang hanya bisa ditemukan di tanah Papua.
Penulis: Belvana Fasya Saad
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2885528/original/044717500_1566185316-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)