IHSG Hari Turun Lebih dari 1 Persen Tertekan Sektor Bahan Baku

IHSG Hari Turun Lebih dari 1 Persen Tertekan Sektor Bahan Baku

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Kamis (30/1/2025), karena ditutup melemah 92,57 poin atau 1,29% ke level 7.073,4. Tren pelemahan ini melanjutkan koreksi yang sudah terjadi sejak pekan sebelumnya.

Berdasarkan data dari RTI, sebanyak 206 saham mengalami kenaikan, sementara 389 saham tertekan, dan 213 saham bertahan di posisi stagnan. Total nilai transaksi di bursa mencapai Rp 11,75 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 18,2 miliar saham dalam 1,226 juta transaksi.

Sebagian besar sektor mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan hari ini. Sektor barang baku mencatatkan penurunan terdalam sebesar 2,6%, diikuti sektor properti yang melemah 1,7%, sektor infrastruktur turun 1,6%, sektor industri merosot 1,5%, serta sektor transportasi yang terkoreksi 0,6%.

Di sisi lain, sektor teknologi mencatatkan kenaikan sebesar 0,7%, sedangkan sektor barang konsumsi primer menguat 0,3%.

Saat IHSG hari ini mengalami tekanan, indeks Nikkei di Jepang justru mencatatkan kenaikan sebesar 0,2%. Sementara itu, sebagian besar indeks saham Asia masih libur dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

Meskipun IHSG hari ini tertekan, terdapat lima saham yang justru meroket hingga mencapai batas Auto Rejection Atas (ARA) dan menjadi top gainers dengan kenaikan mencapai 35%.

Saham-saham tersebut meliputi PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (NET) yang melonjak 35% menjadi Rp 108, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) yang naik 34,2% ke Rp 145, PT Lion Metal Works Tbk (LION) yang melesat 25% ke Rp 825, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang meningkat 25% ke Rp 1.225, serta PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) yang bertambah 24,7% ke Rp 730.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa pasar masih dalam kondisi lesu pasca-libur Imlek.

“Selama data ekonomi belum dirilis, para pelaku pasar dan investor cenderung mengambil sikap wait and see pada hari ini,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (30/1/2025).

Lebih lanjut, Pilarmas menambahkan bahwa sentimen negatif juga muncul akibat respon pasar terhadap isu perlambatan pemangkasan suku bunga lanjutan.

“Meskipun kebijakan ini sudah disampaikan sejak Desember lalu, respons pasar tetap cenderung negatif,” tutup Pilarmas dalam analisis terkait pergerakan IHSG hari ini.