TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketinggian muka air di Pintu Air Manggarai pada Rabu (29/1/2025) terpantau berstatus normal meski sehari sebelumnya kawasan Jakarta sempat diguyur hujan cukup lebat.
Petugas Operator Pintu Air Manggarai, Karlian Seka mengatakan, adapun saat ini tinggi muka air di lokasi tersebut 660 cm.
“Untuk saat ini status ketinggian permukaan air di Pintu Air Manggarai sudah kembali normal. Tadi sempat ada kenaikan di pukul 04.00 WIB itu 750 cm, siaga 3, dan sekarang pukul 16.00 WIB sudah berada di 660 cm, itu siaga 4 normal,” kata Seka saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2025).
Seka menjelaskan, sempat tingginya muka air di Manggarai salah satunya disebabkan karena kiriman air dari Pintu Air Katulampa Bogor.
Adapun tinggi air di Katulampa pada Selasa 28 Januaei 2025 per pukul 16.00 WIB, Seka mengatakan terjadi kenaikan 120 cm.
“Setelah itu sampai ke Depok itu sekitar 235 cm dan di Manggarai itu kemarin tertinggi 750 cm dipukul 04.00 WIB pagi,” ujarnya.
Meski sempat dinyatakan Siaga 3 Seka mengatakan hal itu tak berlangsung lama.
Pasalnya selang beberapa jam kemudian status tinggi air di Pintu Manggarai kembali berstatus normal.
“(Sempat) siaga tiga. Tapi tidak berselang lama turun kembali,” kata dia.
Kendati berstatus normal, Seka mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat curah hujan di Jakarta belakangan ini cukup tinggi.
“Tetep waspada intinya, kita sudah memasuki musim penghujan kita harus tetap waspada. Dan disini kita sebagai operator Pintu Air Manggarai selalu memantau ketinggian air baik dari hulu hingga ke hilir,” pungkasnya.
Sebelumnya, Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di kawasan Jakarta sejak Selasa (28/1/2025) membuat sejumlah titik terendam banjir pada Rabu (29/1/2025).
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, hingga pukul 06.00 WIB, terdapat 52 RT di empat wilayah Jakarta yang terendam banjir.
“BPBD mencatat saat ini genangann terjadi di 52 RT dan 22 Ruas Jalan,” Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.
Adapun banjir merendam di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur hingga Jakarta Selatan dengan debit air tertinggi mencapai 100 centimeter.
