Dilatih Usaha Barbershop, Pemuda di Pedalaman Kalimantan Diajak Buka Usaha

Dilatih Usaha Barbershop, Pemuda di Pedalaman Kalimantan Diajak Buka Usaha

Antonius Amin, peserta asal Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat mengaku bahagia dengan pelatihan ini. Semangatnya untuk membuka usaha barbershop makin menggebu-gebu.

“Kalau kita betul-betul serius ikut pelatihan ini, bisa meningkatkan pendapatan diri sendiri, menaikkan taraf hidup keluarga, dan menjadi sumber penghasilan,” katanya.

Dia pun sudah memiliki rencana untuk buka usaha barbershop setelah mengikuti pelatihan yang digelar selama tiga hari itu. Saat ini Antonius hanya fokus meningkatkan kemampuannya sebelum akhirnya benar-benar buka usaha.

“Karena kalau mau buka usaha ini tidak bisa coba-coba, karena menyangkut kepala orang, mahkotanya. Harus sudah mantap dengan skill yang kita coba,” ujar Antonius.

Sejalan dengan keinginan itu, Kristinawati menyebut PT Bharinto Ekatama juga akan memberikan pendampingan hingga modal kerja. Pendampingan yang diberikan cukup lama, hingga satu tahun.

Bahkan jika usaha tersebut berjalan baik, pendampingan akan dilakukan sampai dua tahun. Apalagi jika mampu merekrut tenaga kerja.

“Mereka akan kembali ke kampung atau desa masing-masing, kemudian mereka akan membuka free, potong rambut gratis, di desanya masing-masing sebagai bentuk latihan,” papar Krisinawati.

Soal peralatan, perusahaan ini bahkan memberikan modal sampai jadi. Perlengkapan meliputi aksesoris barbershop hingga peralatan potong rambut. Para peserta pelatihan cukup menyediakan tempat usahanya.

“Target kita sebenarnya ingin ada entrepreneur muda yang muncul. Sehingga mereka bisa mandiri,” katanya.

Yapin Mantimangku, peserta dari Desa Benangin, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara mengaku bersyukur bisa ikut pelatihan ini. Apalagi peluang usaha di desa ini cukup terbuka lebar untuk menjadi sumber penghasilan.

“Mumpung ada skill mau coba bikin, karena ini menguntungkan secara ekonomi. Peluangnya masih ada,” kata Yapin.

Sementara Acuy, peserta asal Kampung Besiq mengaku beruntung bisa diajak ikut pelatihan ini. Sebab di desanya belum ada jasa potong rambut.

“Terima kasih banyak kepada PT Bharinto Ekatama ada keinginan mengangkat teman teman dari kampung terutama pemuda. Ada pengalaman baru, mungkin ke depan ada keinginan untuk membuka usaha potong rambut,” ujar Acuy.