Tantangan Berat Pedagang Gorengan di Jakarta, Tak Laku Harus Dibuang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah
pedagang gorengan
di Jakarta menceritakan tantangan terbesar mereka selama menjajakan dagangannya, salah satunya Virna (35) yang berdagang aneka gorengan
frozen food
di pelataran rumahnya.
Virna yang merupakan warga Manggarai, Jakarta Selatan, ini mengaku bahwa tantangan terbesarnya dalam berdagang adalah ketika tak ada yang membeli dagangannya.
“Tantangan terbesarnya kalau dagangan sepi,” ucap Virna saat diwawancarai
Kompas.com
, Selasa (21/1/2025).
Jika dagangannya sepi, stok
frozen food
yang ia jual kerap kali menjadi asam sehingga terpaksa dibuang.
“Makanan sisa apalagi, aku kan
frozen
kadang enggak bisa lama-lama keluar masuk kulkas asam, bakso aja dibuang,” ucap Virna.
Stok
frozen food
, kata Virna, paling lama bisa bertahan tiga sampai lima hari.
Jika sudah lima hari,
frozen food
tersebut sudah kerap berubah warna dan rasa karena sering keluar masuk kulkas.
Apabila sudah berubah rasa sedikit saja, Virna mengaku tak berani menjualnya kepada pembeli.
Senada dengan Virna, pedagang gorengan bernama Zaenudin (42) juga merasa bahwa tantangan terbesarnya selama berjualan adalah dagangannya tidak habis.
“Ya, sebenarnya kalau laku enggak ada tantangan, tapi kalau enggak laku itu jadi tantangan,” ucap Zaenudin.
Namun, Zaenudin juga menyadari tak bisa selalu memaksa dagangannya bisa terus habis setiap harinya.
Alhasil, ia dan keluarganya akan memakan sendiri gorengan yang tak habis dijuam.
“Cuma kan enggak bisa dipaksa, ya, udah dimakan aja,” tutur Zaenudin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
3 Tantangan Berat Pedagang Gorengan di Jakarta, Tak Laku Harus Dibuang Megapolitan
/data/photo/2025/01/21/678f1a59dc1e1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)