TikTok Sempat Diblokir, Kini Kembali Beroperasi di AS Berkat Donald Trump – Page 3

TikTok Sempat Diblokir, Kini Kembali Beroperasi di AS Berkat Donald Trump – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – TikTok kembali bisa diakses oleh penggunanya di Amerika Serikat (AS), setelah sebelumnya aplikasi tersebut ‘dimatikan’. Sontak, pulihnya layanan itu langsung disambut antusias oleh 170 juta penggunanya.

Dalam pernyataannya, TikTok mengucapkan terima kasih kepada Donald Trump karena telah memberikan kejelasan jaminan kepada penyedia layanan.

“Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan diperlukan kepada penyedia layanan kami,” tulis TikTok di media sosial X, Senin (20/1/2025).

Perusahaan menambahkan, “dengan ini mereka tidak akan menghadapi hukuman dalam menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta orang Amerika Serikat, dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang.”

Kabar baik ini berawal dari janji Presiden Terpilih AS ke-47, Donald Trump, menyatakan komitmennya untuk memberikan waktu kepada TikTok dan menyelamatkannya dari pemblokiran.

Dalam wawancara bersama NBC, Trump akan mengumumkan keputusan penangguhan pemblokiran TikTok pada hari Senin—-tepat pada hari pelantikan dirinya sebagai Presiden AS ke-47.

“Perpanjangan 90 hari adalah opsi sangat memungkinkan besar akan dilakukan, karena itu tepat,” kata Trump dalam wawancara.

Pemblokiran TikTok Sempat Mengejutkan Pengguna

Pengguna TikTok dibuat terkejut saat mengetahui aplikasi besutan ByteDance tersebut menutup layanan pada Sabtu malam waktu setempat, lebih awal dari waktu ditentukan oleh undang-undang.

Selama layanan TikTok mati, pengguna mendapatkan pesan berbunyi: “kami sedang berupaya memulihkan layanan kami di AS sesegera mungkin, dan kami menghargai dukungan Anda. Harap nantikan informasi selanjutnya” setiap kali membuka aplikas.

Walaupun pemblokiran TikTok hanya berlangsung selama kurang dari 24 jam, banyak pengguna di AS merasa kekhawatiran tentang masa depan mereka, terutama bagi para pelaku yang bergantung pada TikTok.

Selain itu, meski layanan TikTok sudah kembali normal, masa depan aplikasi buatan perusahaan asal China ini penuh dengan ketidakpastian.

Perdebatan terkait regulasi dan keamanan data akan terus berlangsung, sehingga membuat posisi TikTok di AS tetap rentan.

Presiden China Xi Jinping telah berbicara dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, melalui telepon pada Jumat (17/1/2025). Hal ini menandai percakapan langsung pertama antara keduanya sejak 2021.