TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto membantah telah menghentikan pembangunan proyek infrastruktur yang ada.
Namun, ia mengatakan pembangunannya akan sebagian dialihkan ke swasta. Menurut dia, swasta banyak yang lebih paham.
“Saya ingin memberi peran yang lebih besar kepada swasta,” kata Prabowo dalam acara Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
“Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Tidak benar. Saya tidak menghentikan. Saya merubah infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta,” lanjutnya.
Menurut Prabowo, pihak swasta lebih efisien, inovatif, dan berpengalaman dalam membangun infrastruktur.
“Jadi nanti jalan tol, pelabuhan, bandara, saya serahkan. Swasta silahkan bergerak semuanya,” ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa hal-hal yang bisa dikerjakan oleh swasta, perlu dikerjakan oleh pihak swasta.
Sebagai informasi, permintaan Prabowo menghentikan pembangunan berbagai proyek infrastruktur baru, salah satunya jalan tol, diungkap oleh anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo.
Meski begitu, Sony memastikan bahwa proyek jalan tol yang sudah dalam tahap konstruksi hingga tengah dilakukan feasability study (FS) akan tetap dilanjutkan.
“Kita akan tetap melanjutkan yang sudah berkontrak, yang benar-benar baru itu yang mungkin akan kita tahan dulu,” ucap Sonny dalam forum Media Gathering Nataru 2024/2025 Astra Infra Group di Jakarta, Selasa (17/12/2024), dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti pernah mengatakan bahwa visi Prabowo adalah untuk mencapai swasembada pangan, energi, air dan hilirisasi.
Sehingga saat ini, pemerintah tengah mengupayakan program-program tersebut.
“Berarti upaya-upayanya adalah kita memenuhi itu dulu semuanya,” ujar Diana saat ditemui di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bekasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (18/12/2024).
Dirinya menegaskan, proyek infrastruktur seperti jalan tol, tidak menjadi prioritas pembangunan untuk saat ini.
“Kalau untuk jalan tol dan sebagainya mestinya langkahnya harus dikurangi dulu, kita fokuskan untuk yang itu dulu,” lanjut Diana.
Akan tetapi, proyek jalan tol yang sudah terkontrak atau saat ini tengah dilelangkan tetap akan diselesaikan.