Jakarta, CNBC Indonesia – Iran dan Houthi Yaman buka suara soal gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza, Palestina. Sebelumnya pengumuman kesepakatan gencatan senjata ditegaskan mediator perdamaian Qatar, Rabu, dan akan mulai berlaku Minggu, 19 Januari.
Mengutip laman Iran, Mehr News Agency, Garda Revolusi Iran (IRGC) memuji kelompok Hamas karena “berdiri teguh melawan para pembunuh rakyat Palestina yang tertindas”. Meskipun, tambahnya, “ada kejahatan biadab dan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis yang kejam”.
“Mereka yang, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS), sekutu Eropa dan regional berusaha mencapai tujuan yang mereka nyatakan seperti membebaskan tahanan tanpa membayar biaya apa pun dan melalui operasi militer, menghancurkan Hamas sepenuhnya, dan mengembalikan para pemukim ke utara,” ujar IRGC dikutip Kamis (16/1/2025).
“Sekarang- setelah 463 hari kekejaman yang mengakibatkan lebih dari 50.000 orang yang tidak bersalah dan tidak berdaya menjadi martir, ratusan ribu orang lainnya terluka di Gaza, dan hancurnya lebih dari 80% infrastruktur vital dan perumahan Gaza- (Israel) telah menyerah pada kesabaran dan ketahanan yang tak tertandingi dari orang-orang Gaza yang heroik dan tekad baja dari Perlawanan,” tambahnya.
Iran juga mengatakan pemberlakuan gencatan senjata adalah kemenangan yang jelas bagi Palestina dan kekalahan Israel. Kemenangan, ujarnya, membawa kegembiraan dan kekuatan baru bagi orang-orang Gaza untuk kembali ke rumah mereka, sementara pemimpin Israel kini menghadapi badai kritik, protes, dan perpecahan internal.
“Saat ini, rezim Zionis yang merampas kekuasaan telah bertekuk lutut di hadapan ketahanan dan kegigihan rakyat Gaza,” ujar IRGC lagi seraya menambahkan bahwa Israel kini menghadapi keruntuhan militer dan sosial, kebangkrutan ekonomi, dan isolasi politik.
“Yakin warga Palestina nantinya akan bisa membebaskan Masjid Al-Aqsa dan al-Quds yang diduduki Israel,” ujarnya.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memuji “perlawanan” Palestina setelah kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas yang didukung Teheran diumumkan. Ini ditegaskannya di akun X.
“Hari ini, dunia menyadari bahwa kesabaran rakyat Gaza dan keteguhan perlawanan Palestina memaksa rezim Zionis untuk mundur,” tulisnya di sebuah postingan menambahkan bahwa Israel “kalah”.
Houthi Yaman
Juru bicara Houthi Mohammed Abdul Salam juga buka suara soal gencatan senjata Gaza. Tetapi ia tidak mengindikasikan apakah serangan terhadap pengiriman komersial akan berakhir.
“Dengan pertempuran ini mencapai kesimpulannya dengan deklarasi gencatan senjata di Gaza, perjuangan Palestina adalah dan akan tetap menjadi perjuangan pertama yang harus dipertanggungjawabkan bangsa ini, mengingat entitas musuh Zionis sebagai entitas yang berbahaya bagi semua orang, dan pendudukan Palestina yang terus berlanjut merupakan ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan,” katanya dimuat News.Usni.
“Dan bahwa tidak akan ada perdamaian sejati bagi kawasan ini kecuali dengan lenyapnya entitas darurat ini yang ditanam dengan paksa oleh pasukan Amerika Barat yang menyediakan sarana untuk bertahan hidup dengan mengorbankan rakyat Palestina dan rakyat di kawasan ini,” ujarnya.
Sebelumnya hari ini, Brigjen Yahya Sare’e, juru bicara Houthi lainnya, mengunggah di X bahwa Houthi menyerang Grup Serangan Kapal Induk Harry S. Truman. Komando Pusat AS tidak menanggapi klaim tersebut. Sare’e tidak mengunggah sejak menuduh serangan terhadap Grup Serangan Kapal Induk Harry S. Truman.
(sef/sef)