Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

PIJ: Perlawanan Palestina Harus Tetap Siaga, Pastikan Gencatan Senjata Terlaksana – Halaman all

PIJ: Perlawanan Palestina Harus Tetap Siaga, Pastikan Gencatan Senjata Terlaksana – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) memuji pengumuman kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Menurut PIJ, Palestina berhasil mengamankan ‘kesepakatan yang bermartabat’ untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza.

“Hari ini, rakyat dan perlawanan kita memberlakukan perjanjian yang bermartabat untuk menghentikan agresi, memastikan penarikan pasukan, dan melaksanakan pertukaran tahanan yang terhormat, yang dimungkinkan oleh ketangguhan legendaris mereka dan para pejuang pemberani kita,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Anjansi.

PIJ menekankan komitmennya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dalam melayani kebutuhan warga Palestina, khususnya di Jalur Gaza. 

Meski begitu, PIJ juga meminta agar kelompok perlawanan untuk tetap waspada dalam masa gencatan senjata ini.

“Perlawanan akan tetap waspada untuk memastikan implementasi penuh perjanjian ini,” ujar pernyataan resmi tersebut, dikutip dari Al Mayadeen.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perjanjian telah tercapai, kesiapsiagaan tetap menjadi prioritas utama demi menjaga keamanan dan keberlangsungan perdamaian.

Selain itu, PIJ menyampaikan penghormatan mendalam kepada seluruh rakyat Palestina, baik yang berada di Jalur Gaza maupun diaspora di luar negeri.

Penghormatan serupa juga diberikan kepada para pejuang perlawanan yang setia mendukung perjuangan rakyat Palestina dari waktu ke waktu. 

Dukungan ini, menurut PIJ, adalah bukti solidaritas yang menguatkan semangat perlawanan.

Pernyataan ini juga diiringi ucapan terima kasih kepada Qatar dan Mesir atas peran penting mereka dalam menengahi proses perjanjian gencatan senjata.

Perdana Menteri Qatar sekaligus Menteri Luar Negeri, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengumumkan keberhasilan upaya mediasi tersebut dalam konferensi pers. 

Ia mengonfirmasi bahwa pihak Palestina dan Israel telah menyetujui persyaratan gencatan senjata yang akan mulai diberlakukan pada Minggu, 19 Januari.

Kesepakatan itu mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Al Thani mengatakan perjanjian tersebut terdiri dari tiga tahap, dimulai hari Minggu dengan tahap pertama selama 42 hari.

Kesepakatan Gencatan Senjata

Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah mengumumkan kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Gaza. 

Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera dan penarikan bertahap pasukan Israel dari daerah kantong tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata ini berlaku selama enam minggu dan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025

Berikut rincian kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas:

1. Pertukaran Tahanan dan Sandera

Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.

Untuk tahapan ini, yang akan menjadi prioritas adalah sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun, dikutip dari Al-Arabiya.

Dalam 42 hari pertama kesepakatan, 33 warga Israel diperkirakan akan dibebaskan.

Sebagai informasi, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan bisa mencapai 1.650.

2. Negosiasi tentang Koridor Philadelphia

Israel akan secara bertahap menarik diri dari Koridor Netzarim dan Philadelphi.

Awalnya, Israel menginginkan peran pengawasan di Koridor Philadelphia, tetapi permintaan ini ditolak dalam kesepakatan akhir.

Tuntutan Israel untuk perwakilan tetap di Penyeberangan Rafah juga tidak diterima.

3. Fase Kedua

Negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan akan dimulai pada hari keenam belas gencatan senjata.

Tahap ini mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

4. Bantuan Kemanusiaan

Sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama periode enam minggu gencatan senjata.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyambut baik kesepakatan ini dan menekankan pentingnya menghilangkan hambatan dalam pengiriman bantuan.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Gencatan Senjata di Gaza