Sumber foto: Agung Santoso/elshinta.com.
Menko Pangan tekankan harga gabah dan revitalisasi pabrik dalam Munas Perpadi
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Rabu, 15 Januari 2025 – 19:24 WIB
Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan langkah pemerintah dalam mendukung petani dan pengusaha penggilingan padi melalui kebijakan harga gabah yang stabil dan program revitalisasi pabrik. Hal ini disampaikan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Perpadi 2025 di Diamond Convention Center, Solo, Rabu (15/1).
Menurut Zulkifli Hasan, pemerintah telah menetapkan harga gabah dari petani sebesar Rp 6.500 per kilogram, meningkat dari sebelumnya Rp 6.000. Selain itu, harga jagung juga dinaikkan menjadi Rp 5.500 per kilogram. “Ini arahan langsung dari Presiden Prabowo, untuk memastikan petani mendapatkan harga yang layak,” ujar Zulkifli.
Ia juga menyampaikan bahwa Bulog telah menandatangani nota kesepahaman dengan Perpadi untuk membeli gabah dari petani dengan harga tersebut dan mengolahnya menjadi beras dengan harga pembelian Rp 12.000 per kilogram sesuai kriteria kekeringan.
Zulkifli menyoroti kesenjangan antara pabrik besar dan kecil dalam hal efisiensi dan akses permodalan. “Pabrik kecil sering kalah bersaing dengan pabrik besar karena efisien mesin. Mereka ingin melakukan revitalisasi, bukan meminta, tetapi meminjam dengan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, sering kali aksesnya sulit,” katanya.
Ia berkomitmen membantu pengusaha kecil untuk mendapatkan kredit dengan mengawal prosesnya hingga tuntas. “Kalau pabrik besar bisa mendapat puluhan triliun, tidak adil jika pabrik kecil kesulitan mendapatkan kredit. Kita akan kawal sampai mereka dapat,” tegasnya.
Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso, menyatakan kesiapan organisasinya untuk mendukung kebijakan pemerintah menuju swasembada pangan. Namun, ia menekankan pentingnya kebijakan yang holistik, mencakup hulu ke hilir.
“Kita bicara swasembada pangan bukan hanya di tingkat petani, tetapi juga pabrik dan pasar. Ketiganya harus berkesinambungan,” ujar Sutarto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso.
Ia juga berharap kredit untuk revitalisasi alat-alat pertanian dapat diperluas dengan bunga yang lebih terjangkau.
Sumber : Radio Elshinta