TRIBUNNEWS.COM – Terungkap motif pembunuhan yang dilakukan Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (47) terhadap aktor Sandy Permana (46).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan pelaku dan korban bertemu di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1/2025).
Sandy yang sedang mengendarai sepeda listrik diduga menghina Nanang Gimbal hingga menyakiti hatinya.
“Pelaku atau tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis dan korban meludah ke arah tersangka,” ucapnya, Kamis (16/1/2025).
Dengan perasaan emosi, Nanang mengambil pisau dari kandang ayam di sebelah rumahnya untuk menikam Sandy.
“Melakukan perbuatan dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban dalam posisi korban masih berada di atas motor,” lanjutnya.
Meski sempat melakukan perlawanan, Sandy tak berdaya karena telah tertikam.
“Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban,” terang Wira
Sandy ditemukan warga bersimbah darah dan mengalami luka tusuk di leher, dada, dan perut.
Sandy sempat dievakuasi ke rumah sakit, namun meninggal di dalam perjalanan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan Nanang ditangkap tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu (15/1/2025).
Nanang sengaja memotong rambutnya setelah menikam korban hingga tewas.
Pelaku meminjam gunting di warung untuk mengelabui petugas kepolisian.
“Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang. Menggunakan gunting yang dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian,” ungkap Ade, Rabu.
Nanang juga mengelabui petugas dengan menghilangkan barang bukti pisau.
Dalam proses olah TKP, pisau yang digunakan untuk menikam korban ditemukan di dekat gapura.
Akibat perbuatannya, Nanang terancam hukuman 15 tahun penjara.
“Pasal yang dikenakan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” tandasnya.
Dikira ODGJ
Nanang langsung kabur ke Karawang, Jawa Barat, setelah melakukan penikaman.
Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani, menyatakan Nanang terlihat memasuki desanya pada Senin (13/1/2025) pagi.
Warga sempat mencurigai kedatangan Nanang yang menunjukkan sikap ketakutan.
“Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi engga kepikiran itu pelaku pembunuhan.”
“Karena kan ramenya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak,” tuturnya.
Aan menambahkan warga mengira Nanang adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena hidup di jalanan.
Bahkan, Nanang tidur di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.
“Iya pada mengiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu,” lanjutnya.
Nanang yang kelaparan mendatangi klinik dan meminta bantuan makanan karena uangnya tinggal Rp2.500.
Saat makan di warung, Nanang ditangkap petugas kepolisian yang sudah mengetahui persembunyiannya.
“Dari situ langsung ditangkap polisi karena memang dari kemarin polisi itu sudah ada dan nyebar di desa sini,” katanya.
Sosok Nanang
Selama ini Nanang dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.
Ia tinggal bersama istri dan anaknya di Perumahan TNI/Polri, Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi.
Ketua RT setempat, Sudarmaji, mengatakan Nanang lebih sering berada di rumah sehingga tak dikenal banyak warga.
Sehari-hari Nanang sibuk mengurus ternak ayam di rumahnya.
“Sebenernya gini, kalau untuk sosok atau karakter, ini kan agak tertutup, jadi bisa dibilang kalau enggak ditanya, dia enggak akan ngomong,” tuturnya.
Menurutnya, hanya beberapa warga yang dapat berinteraksi dengan Nanang Gimbal.
“Jadi hanya rekan-rekan, mantan rekan kerjanya atau yang ada di lingkungan ini, hanya orang-orang termasuk saya sebagai RTnya, ya hanya sekedar ngobrol-ngobrol biasa saja,” lanjutnya.
Tetangga Nanang, Sri Handayani, membenarkan Nanang sosok yang tertutup.
“Tidak banyak ngomong memang sama orang, ngomong seperlunya, ditanya jawab enggak ditanya dia diam,” bebernya.
Sri mengaku lebih mengenal istri Nanang karena lebih aktif di kegiatan RT.
“Kalau istrinya iya temen saya, istrinya lebih aktif gitu, pengurus lingkungan, jadi penagih sampah,” katanya.
Sementara itu, istri Sandy, Ade Andriani, mengaku mengenal Nanang yang menjadi ojek langganannya sebelum menikah.
Nanang dikenal pendiam dan jarang berkomunikasi selama mengantarkannya.
“Enggak, enggak ada bersuara, enggak ada ngomong apa-apa misalnya kalau di perjalanan mungkin mau mampir dulu atau apa gitu enggak, diam saja,” bebernya.
Bahkan, Nanang tak mengucapkan terima kasih ketika diberi uang.
“Apa bilang makasih, itu enggak ada, diam saja. Memang dari dulu sampai sekarang saya enggak pernah dengar suara dia,” katanya.
Ade menambahkan Nanang dulu sempat menjadi kru sinetron dan tak pernah terlibat masalah dengan Sandy.
“Enggak pernah cerita suami saya kan kalau apa-apa tuh dia selalu cerita ke saya,” terangnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Nanang Gimbal Buang Pisau Usai Bunuh Aktor ‘Mak Lampir’ Sandhy Permana, Terkuak Lokasinya
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (Kompas.com/Baharudin Al Faris)