Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Saham BBRI Kembali Naik Jadi Rp4.210, Kini Diburu Asing

Saham BBRI Kembali Naik Jadi Rp4.210, Kini Diburu Asing

Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada hari ini, Kamis, 16 Januari 2025, tercatat mengalami kenaikan saat pembukaan pasar sesi pertama. Saham BBRI dibuka dengan kenaikan sebesar 120 poin atau 2,93%, mencapai Rp4.210 per lembar saham.

Kenaikan ini terjadi meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang mengalami penurunan pada sesi pertama pagi ini. Pada perdagangan bursa sebelumnya, saham BBRI ditutup di harga Rp4.090.

Diketahui, investor asing aktif melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp593,86 miliar dalam perdagangan saham di seluruh pasar, Rabu (15/1). Di pasar reguler, investor asing juga mencatatkan net buy sebesar Rp563,66 miliar.

Saham BBRI diborong asing

Saham BBRI menjadi yang paling diminati dengan net buy tertinggi mencapai Rp429,12 miliar dari investor asing. Disusul PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp157,06 miliar dan posisi ketiga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp54,77 miliar.

Sebaliknya, aksi jual bersih (net sell) terbesar oleh investor asing terjadi pada saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), meski nilainya tergolong relatif kecil, yakni sebesar Rp32,2 miliar. Aksi jual bersih berikutnya tercatat pada saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan nilai Rp23,21 miliar.

Dari kondisi ini, kenaikan saham perbankan diyakini karena pasar merespons keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas BI Rate, dengan mengakumulasi saham-saham yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.

BBRI sempat lama anjlok

Di sisi lain, Research Associate Panin Sekuritas, Novi Vianita sebelumnya menjelaskan penurunan harga saham BBRI beberapa pekan lalu disebabkan oleh sentimen aksi jual asing di tengah ketidakpastian global. Ia menjelaskan bahwa kebanyakan investor asing masuk ke pasar modal Indonesia lewat saham perbankan.

“Betul, kenapa bank atau dalam hal ini BBRI trennya masih turun akibat aksi jual asing, karena kepemilikan asing itu lebih banyak di bank, jadi kalau asing keluar itu bakal terasa banget buat pergerakan harga emiten bank,” kata Novi kepada Fortune Indonesia, Rabu (15/1).

Saham BBRI sempat bertengger di bawah level Rp4.000. Sentimen lain penurunan harga saham BBRI disebut karena adanya pelemahan daya beli. Adapun porsi penyaluran kredit BRI terhadap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu cukup besar yaitu 83,25% pada kuartal I-2024.

“Sehingga dengan adanya pelemahan daya beli itu berpengaruh terhadap kinerja BBRI. Di samping itu, outflow asing terbilang deras karena pertimbangannya NPL (non-perfoming loan) UMKM dan penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed,” kata Novi.