Saat para petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan di California Selatan, muncul foto-foto pesawat yang sedang menjatuhkan bubuk merah dan pink di pinggiran kota Los Angeles.
Bubuk dengan warna mencolok itu kini menyelimuti jalan-jalan, atap rumah, dan mobil.
Para pejabat mengatakan ribuan galon bahan kimia tersebut dijatuhkan pada pekan lalu untuk menghentikan sebaran api.
Apa sebenarnya kandungan zat itu dan bagaimana bisa membantu memadamkan kebakaran hutan?
Zat merah dan pink apa yang ditebarkan?
Bahan kimia tahan api tersebut adalah produk Phos-Chek dan dijual oleh perusahaan Perimeter.
Zat ini telah digunakan untuk memadamkan api di Amerika Serikat sejak 1963. Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California memakainya sebagai penghambat kebakaran.
Bahkan, zat tersebut merupakan penghambat api yang paling banyak dipakai di dunia, menurut laporan Associated Press tahun 2022.
Kebakaran hutan yang melanda California Selatan selama seminggu terakhir dan foto-foto yang memperlihatkan bubuk merah muda menutupi kendaraan dan jalan-jalan bermunculan di media sosial.
Perimeter, perusahaan di balik Phos-Chek, sebelumnya telah menyarankan untuk membersihkan bubuk itu segera setelah dinyatakan aman.
“Semakin lama bahan penghambat mengering, semakin sulit untuk menghilangkannya,” kata perusahaan memperingatkan.
Terbuat dari apa zat itu dan mengapa warnanya merah dan pink?
Air hangat dan deterjen dapat menghilangkan bekas bahan kimia itu dari permukaan kecil secara efektif. Sedangkan untuk permukaan yang lebih besar, bisa memakai mesin cuci.
Formula kimia produk Phos-Chek tidak diketahui oleh publik, tetapi perusahaan tersebut sebelumnya menyatakan bahwa produk ini terdiri dari 80% air, 14% garam jenis pupuk, 6% zat pewarna dan penghambat korosi.
Adapun mengenai warnanya, Perimeter bilang produk tersebut sengaja dibuat dengan warna mencolok sebagai “alat bantu visual bagi pilot dan petugas pemadam kebakaran.”
Setelah beberapa hari terpapar sinar matahari, warnanya memudar menjadi warna tanah, sambung Perimeter.
Bahan kimia tahan api ini biasanya disemprotkan di sekitar lokasi kebakaran hutan yakni vegetasi serta lahan yang rawan kebakaran untuk menghentikan penyebaran api.
Menurut Dinas Kehutanan AS, zat tersebut “menghambat laju penyebaran dengan mendinginkan dan melapisi sumber api, mengurangi oksigen dalam api, dan memperlambat laju pembakaran karena garam anorganik yang terkandung pada zat itu mengubah api agar tidak terus berkobar.”
Apa kontroversinya?
Penggunaan bahan kimia ini telah menjadi kontroversi di masa lalu lantaran potensi atas dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan.
Gugatan hukum yang diajukan pada 2022 oleh Forest Service Employees for Environmental Ethics, sebuah organisasi yang terdiri dari karyawan Dinas Kehutanan AS yang masih bekerja dan yang sudah pensiun, menuding badan federal tersebut melanggar undang-undang air bersih dengan membuang bahan kimia tahan api dari pesawat ke hutan.
Gugatan ini menyatakan bahwa bahan kimia tersebut telah membunuh ikan dan tidak efektif.
Pada 2023, seorang hakim Distrik AS setuju dengan para karyawan itu, namun dalam putusannya mengizinkan Dinas Kehutanan untuk terus menggunakan bahan kimia itu dengan alasan sedang mengupayakan izin dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).
Kasus tersebut menarik perhatian masyarakat yang hancur akibat kebakaran hutan di masa lalu, termasuk kota Paradise, California, yang luluh lantak gara-gara kebakaran pada 2018.
Wali Kota saat itu, Greg Bolin, memuji putusan hakim dengan mengatakan bahwa putusan tersebut memastikan masyarakat “memiliki peluang untuk melawan” ketika menghadapi kebakaran.
Dinas Kehutanan memberi tahu media NPR bahwa tahun ini, mereka menghentikan satu jenis formula Phos-Chek yaitu Phos-Chek LC95 dan menggantinya dengan yang lain MVP-Fx dengan menyebut zat yang terakhir tidak terlalu beracun bagi satwa liar.
Dinas Kehutanan juga memberlakukan larangan wajib untuk menjatuhkan bahan kimia ini di area lingkungan yang sensitif, seperti perairan dan habitat spesies yang terancam punah.