Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cerita Perajin Batu Akik Gorontalo, Bertahan di Tengah Lesunya Pasar

Cerita Perajin Batu Akik Gorontalo, Bertahan di Tengah Lesunya Pasar

Liputan6.com, Gorontalo – Siang itu, pasar sentral Kota Gorontalo dipenuhi hiruk-pikuk pengunjung yang memadati berbagai lapak pedagang. Namun, pemandangan berbeda terlihat di lapak milik Rahmat, seorang perajin sekaligus penjual batu akik yang tampak sepi pembeli.

Rahmat mengungkapkan, bahwa dalam sehari, ia sering kali tidak mendapatkan pelanggan sama sekali. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan saat masa kejayaan batu akik beberapa tahun lalu.

“Dulu, waktu batu akik booming, saya bisa menerima banyak pesanan setiap hari. Mulai dari pembeli yang membawa batu sendiri untuk diolah, hingga yang membeli langsung dari stok kami,” kata Rahmat.

Ia mengenang bagaimana masyarakat pada masa itu berbondong-bondong memesan cincin, liontin, hingga aksesori lainnya. Antrean panjang di depan lapaknya menjadi pemandangan yang biasa.

“Sekarang, pembeli bisa dihitung dengan jari. Biasanya hanya kolektor atau penggemar tertentu yang masih datang,” tambahnya.

Penurunan minat terhadap batu akik diduga kuat dipengaruhi oleh perubahan tren di masyarakat.

Demikian, Rahmat tetap memilih bertahan menjalankan usahanya. Baginya, kerajinan batu akik adalah bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.

“Saya berharap suatu saat batu akik kembali diminati. Sebagai pengrajin, kami berusaha menciptakan desain yang lebih inovatif agar sesuai dengan selera pasar saat ini,” katanya dengan penuh harap.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Rahmat tidak sendirian. Para pengrajin batu akik di Gorontalo terus berjuang untuk menjaga eksistensi kerajinan ini. Mereka berharap dukungan dari masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan kekayaan budaya lokal.

Batu akik, yang pernah menjadi simbol kemewahan dan gaya hidup, kini lebih banyak diminati oleh segmen pasar tertentu.

Namun, nilai sejarah dan keindahan yang terkandung dalam kerajinan ini tetap menjadi daya tarik tersendiri.

Dengan inovasi dan perhatian lebih, para pengrajin optimistis dapat membangkitkan kembali kejayaan batu akik sebagai identitas budaya Gorontalo.

 

Motor Pelaku Klitih Ketinggalan karena Aksinya Kepergok Warga di Yogyakarta