Babe Haikal, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, yang juga bernama lengkap Ahmad Haikal Hasan Foto: Istimewa
Tertib halal dorong capaian target pertumbuhan ekonomi 8 %
Harapan Kepala BPJH Babe Haikal soal tertib halal
Dalam Negeri
Editor: Nandang Karyadi
Selasa, 14 Januari 2025 – 16:46 WIB
Elshinta.com – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Ahmad Haikal Hasan atau Babe Haikal memastikan kepatuhan ekosistem industri halal terhadap Jaminan Produk Halal atau tertib halal akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana ditargetkan oleh pemerintah.
“Jika ekosistem halal kita dari hulu ke hilir tertib halal, saya pastikan cita-cita menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia akan terwujud. Dan, sektor halal kita dipastikan berkontribusi penting dalam menopang target pertumbuhan ekonomi 8%, sebagaimana dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo,” Babe Haikal, di Jakarta, Senin (13/1/2025) dikutip dari keterangan tertulis.
“Saya jamin kita pasti nomor satu. Kalau kita tertib halal, pasti (peringkat) kita melambung,” tambahnya.
Babe Haikal menjelaskan optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, besarnya potensi ekonomi halal sangat terbuka lebar. State of the Global Economy (SGIE) Report 2023 melaporkan pengeluaran konsumen muslim global adalah sebesar US$2,29 triliun di enam sektor ekonomi riil (2022) dan diproyeksikan mencapai US$3,1 triliun pada tahun 2027.
Perkembangan enam sektor rill tersebut didukung sektor keuangan syariah sebagai enabler yang pada 2021/2022, asetnya mencapai US$3,9 triliun. Diproyeksikan meningkat hingga US$5,9 triliun pada 2025/2026.
Data perdagangan juga menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan ekspor produk halal senilai USD 41,42 miliar, atau setara Rp673,90 triliun di periode Januari–Oktober 2024. Di periode yang sama, surplus neraca perdagangan produk halal Indonesia mencapai USD 29,09 miliar.
Menilik kinerja ekspor produk halal Januari-Oktober 2024, sektor makanan olahan mendominasi nilai ekspor sebesar USD 33,61 miliar, diikuti pakaian muslim USD 6,83 miliar, farmasi USD 612,1 juta, dan kosmetik USD 362,83 juta.
“Potensi perdagangan produk halal dunia terus meningkat. Ditandai data yang menunjukkan bahwa angka belanja masyarakat muslim dunia diproyeksikan akan terus meningkat. Dan, itu merupakan potensi besar ekonomi halal yang tak boleh kita lewatkan,” jelas Babe Haikal.
“Sekarang, apa yang harus kita lakukan untuk ekonomi Indonesia. Tentu kita harus sama-sama perkuat ekosistem halal kita dari hulu hingga ke hilir. Dari usaha mikro, kecil, menengah hingga besar. Dari sektor makanan, minuman, kosmetik, obat, produk kimiawi, biologi, bahkan rekayasa genetik, hingga hingga barang gunaan. Ingatlah, ini akan menjadi amal jariyah kita,” katanya.
Untuk itu, lanjut Babe Haikal, sinergi-kolaborasi penguatan ekosistem halal harus diperkuat.
“Upaya edukasi dan literasi halal juga harus kita tingkatkan bersama melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, lintas kementerian, lembaga, pemda, perguruan tinggi, halal center, ormas, termasuk juga para ulama, asatidz, dan tokoh masyarakat di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Suwiryo/Ter
Sumber : Radio Elshinta