TRIBUNNEWS.COM, LEBAK – Sembilan murid SD diduga menjadi korban pencabulan berinisial WS (25) di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten.
“Ada 9 orang anak yang diduga jadi korban perbuatan terduga pelaku,” ujarnya Kapolres Lebak, AKBP Herfio Zaki, Selasa (14/1/2025).
Ia menjelaskan, modus terduga pelaku melancarkan aksi bejatnya mengajak olahraga.
“Cara pelaku dalam menyalurkan nafsu bejatnya dengan cara menggesek-gesek, meraba-raba kemaluan korban,” jelasnya.
Kejadian itu diketahui setelah korban melaporkan kepada orangtua.
Dari hasil pemeriksaan, kata dia, WS beraksi di rumah pelaku, GOR dan sekolah tempat pelaku mengajar.
“Jadi ada beberapa titik yang dipakai pelaku,” katanya.
Menurutnya, pelaku melakukan aksinya sejak tahun 2023-2024.
Ia menambahkan, saat ini Polres Lebak tengah melakukan penyidikan dan penyelidikan terhadap perkara yang sedang terjadi.
“Kita akan proses perkara ini secara cepat. Kami mohon dukungannya dan doanya kepada semuanya,” katanya.
Orangtua dampingi anak diperiksa
Sembilan orangtua murid mendampingi anaknya di Polres Lebak, Selasa (14/1/2025).
Pantauan TribunBanten.com, para orang tua murid tengah mendunggu anaknya yang tengah di BAP Satreskrim Polres Lebak di Mapolres Lebak.
Orangtua korban, inisial MN mengaku sangat terpukul atas kejadian yang dialami anaknya itu.
“Sedih pak, anak saya diperlakukan seperti itu. Siapa coba orang tua yang mau menerima anaknya dibegitukan,” katanya.
Ia meminta polisi menghukum berat oknum guru honorer itu.
“Harapannya ingin dihukum pelaku bisa dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Masih di tempat yang sama, orang tua korban lainnya mengaku hancur atas kejadian yang dialami anaknya itu.
“Saya sangat sayang sama anak saya, saya kasian sama anak saya,” ungkapnya sambil menangis.
“Saya khawatir anak saya trauma dengan kejadian yang dialaminya,” sambungnya.
Dia berharap, kepada kepolisian menghukum berat pelaku.
“Saya minta polisi menghukum berat pelaku, karena kami sebagai orang tua sangat kesal dan geram,” tegasnya.
Ditempat yang sama, orangtua korban yang enggan disebutkan namanya mengaku anaknya syok dari kejadian itu.
Oleh karena itu, dia meminta Kapolres Lebak menghukum berat pelaku.
“Harus dihukum berat, tidak boleh ada toleransi sedikit pun. Karena kami sebagai orang tua sangat terpukul,” tegasnya.
Pihak Sekolah Minta Murid Tutup Mulut
AJ, orangtua korban mengatakan pihak sekolah meminta korban korban agar tutup mulut.
Bahkan, kata anggota DPRD Lebak ini, pihak sekolah berencana menyelesaikan kasus pencabulan tersebut dengan cara musyawarah.
Hal itu diungkapkan AJ saat dikonfirmasi TribunBanten, Selasa (14/1/2025).
“Harusnya mereka bilang kalau sudah tahu ke walimurid, jangan sampai hal seperti ini dibiarkan,” katanya.
“Malah guru-guru meminta untuk jangan bilang sama orang tua dulu, karena mau ada musyawarah,” sambungnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Dinas Pendidikan Lebak untuk segera mengevaluasi guru yang mengajar di sekolah tersebut.
“Ini penting, karena ini berkaitan dengan citra pendidikan di Lebak,” tegasnya.
Belasan Kali Cabuli murid
AJ mengungkapkan, aksi bejat WE terhadap anaknya dilakukan sebanyak 4 kali.
Bahkan, kata AJ, ada korban yang belasan kali dicabuli pelaku.
“Ada juga yang sudah 14 kali dicabuli oleh si pelaku itu,” ujarnya.
Kejadian tersebut membuat para orangtua termasuk dirinya merasa terpukul.
“Perasaan saya sangat terpukul. Tapi tidak hanya keluarga saya, tapi semua orang tua korban,” ucapnya.
Modus olahraga Jepang
AJ menjelasakan, pelaku menggunakan modus olarga Jepang kepada para korban.
Sebab, WE sendiri diketahui sebagai seorang guru olahraga.
“Itu modus pelaku ke para siswa olahraga Jepang,” kata AJ saat dikonfirmasi TribunBanten.com, Selasa (14/1/2025).
Penulis: Misbahudin
dan
Wali Murid Korban Pencabulan Oknum Guru SD di Sobang Dampingi Proses BAP Anaknya di Polres Lebak