Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Genjot Ekonomi Daerah, Pegiat UMKM Dapat Pendampingan untuk Angkat Daya Saing – Halaman all

Genjot Ekonomi Daerah, Pegiat UMKM Dapat Pendampingan untuk Angkat Daya Saing – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di berbagai daerah mendapatkan pendampingan dari PT Semen Indonesia agar memiliki daya saing dalam mengembangkan usahanya.

Satu di antaranya adalah kelompok usaha peternakan Puyuh Andalas di Gampong Lampaya, Lhoknga, Aceh Besar, yang kini mampu memproduksi hingga 4.000 butir telur puyuh per hari.

Telur tersebut dipasok ke pasar tradisional hingga swalayan dan pusat perbelanjaan di Kabupaten Aceh Besar dengan omzet Rp1,5 juta per hari atau mencapai Rp45 juta per bulan.

Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni, perseroan memberikan bantuan dan pendampingan kepada para pegiat UMKM, satu di antaranya kelompok usaha peternakan Puyuh Andalas agar berdaya saing dan mampu mengembangkan usahanya lebih luas.

“Kelompok usaha Puyuh Andalas binaan SBA selaku unit usaha Semen Indonesia, sebagai kepedulian perusahaan terhadap pengusaha lokal yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap ekonomi daerah,” kata Vita dikutip Selasa (14/1/2025).

Adapun kelompok usaha Puyuh Andalas atau Pulas didirikan oleh lima sekawan, antara lain Azwar, Muhammad Ikhsan, Firdaus, Heri Afriadi, dan Riski Kurniawansyah.

Anggota kelompok usaha Puyuh Andalas, Muhammad Ikhsan mengatakan, usaha yang dirintis bersama empat sahabatnya tersebut awalnya dijalankan secara mandiri dengan berbekal 300 ekor burung puyuh petelur.

Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut menghadapi kendala akibat kurangnya modal dan fasilitas pendukung, sehingga kelompoknya berinisiatif meminta dukungan kepada SBA.

“Setelah melalui uji kelayakan usaha, pada 2022 kami mendapat bantuan dari PT Solusi Bangun Andalas berupa 3.000 bibit burung puyuh, bangunan kandang seluas 120 m2, rak telur, dan pakan.”

“SBA juga membantu dalam penyusunan rencana usaha, perizinan dan pemasaran, sehingga kami bisa memasarkan produk di pasar tradisional, serta supermarket dan mall, dan yang terbaru memfasilitasi kami untuk bekerja sama dengan Puskesmas,” kata Ikhsan.

Dengan pendampingan SBA, kapasitas produksi diharapkan naik menjadi 10.000 ekor burung puyuh pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan pasar.