TRIBUNJATIM.COM – Pihak Pertamina akhirnya menjawab viralnya kabar yang menyebut oli mesin berubah warna imbas pemakaian Pertamax.
Beredar video yang menunjukkan oli mesin sepeda motor berubah warna menjadi kehijauan.
Hal itu memunculkan beragam spekulasi dari warganet, seperti menyanggah dan menebak penyebab lainnya.
Melansir akun Instagram, @kencana_foto disebutkan oli mesin bekas menjadi kehijauan karena pemakaian bensin jenis Pertamax.
Selain berubah warna, oli mesin bekas yang seharusnya kental dan cenderung berwarna gelap kecoklatan juga tampak sangat encer, seperti tercampur dengan zat lain.
Menyikapi video tersebut, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan oli bekas dalam video tampak sangat encer dan tak wajar.
“Ini saya malah curiga rekayasa saja, encer sekali soalnya, sudah seperti air banget,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).
Brahma mengatakan, beberapa oli mesin ada yang menggunakan pewarna kehijauan seperti yang ada pada video tersebut. Namun, dia memastikan warna itu bukan dari BBM.
“Bila penyebab oli encer karena fuel dilution, seharusnya warna oli tidak seperti itu, menurut saya malah tidak ada perubahan warna signifikan, karena fuel dilution itu hanya 2 persen atau 2.000 ppm saja, tapi memang sudah bisa bikin oli encer,” ucap Brahma.
Sementara pada video itu, menurut Brahma, kemungkinan ada campuran zat lain sehingga oli sangat encer di luar batas normal dari dampak fuel dilution.
“Ada jenis pewarna oli, dari dye atau jenis pewarna yang ditambahkan ke oli, sementara kemungkinan dari warna BBM-nya sangat kecil, apalagi warna Pertamax kan tidak seperti itu,” ucap Brahma.
Brahma mengatakan, bila konsumen mengalami kejadian oli mesin bekas berubah menjadi encer, sebaiknya melakukan tes laboratorium untuk memastikan apa penyebabnya.
Bila disebabkan oleh fuel dilution, konsumen juga perlu memastikan apakah masih dalam batas wajar atau tidak.
Oli mesin menjadi encer setelah pemakaian akibat BBM (Kompas.com)
Beberapa waktu lalu juga viral cerita Pertamax yang bercampur dengan air.
Media sosial dihebohkan dengan sepeda motor mogok usai mengisi Pertamax di SPBU.
Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, Pertamax di SPBU tersebut tercampur dengan air.
Adapun kejadian ini terjadi di SPBU Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Diketahui sebanyak 11 motor warga yang mati total usai isi Pertamax campur air.
Video rekaman tentang kondisi ini tersebar di Facebook dan Instagram, dengan narasi bahwa Pertamax di SPBU tersebut tercampur air.
Akun Instagram Liputan Kendal Terkini menyebutkan sudah ada 11 motor yang mogok setelah mengisi Pertamax di SPBU 44.513.15 Kaliwungu Kendal.
“Info sudah ada 11 motor yang mogok atau mati total usai mengisi bensin di SPBU itu. Jadi jangan sampai ada korban lain,” tulis akun tersebut, Jumat (13/12/2024).
Sementara itu, pihak Pertamina akhirnya buka suara.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah, Brasto Galih Nugroho, membenarkan kejadian ini.
Namun, ia meminta detail informasi langsung ditanyakan kepada petugas SPBU terkait.
“Silakan kontak SPBU 44.513.15 dengan petugas bernama Agus. Kami arahkan SPBU bertanggung jawab untuk memberikan pernyataan resmi,” jelas Brasto, Sabtu (14/12/2024), dikutip dari Tribun Jateng.
Agus Riyanto, pegawai SPBU 44.513.15, mengungkapkan pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap BBM jenis Pertamax di lokasi.
Lokasi SPBU di Jalan Lingkar Kaliwungu Kendal ditutup usai kejadian pertamax bercampur air, yang membuat belasan motor mogok, Sabtu (14/12/2024). (TRIBUN JATENG/Agus Salim)
“Dari hasil pengecekan, Pertamax kami ternyata tercampur air,” ujar Agus, Sabtu (14/12/2024).
Menurut Agus, tercampurnya air diduga akibat kebocoran tangki pendam di SPBU tersebut.
“Diduga tangki pendamnya bocor, sehingga air bisa merembes masuk. Namun, penyebab pastinya baru akan diketahui setelah proses pengurasan selesai,” jelasnya.
Operasional SPBU saat ini ditutup sementara hingga proses perbaikan selesai.
Proses pengurasan tangki pendam dijadwalkan berlangsung Minggu (15/12/2024).
“Untuk sementara SPBU ditutup. Perbaikan akan dimulai besok, saat ini kami sedang menyiapkan alat-alat yang diperlukan,” kata Agus.
Pihak SPBU juga bersedia menanggung kerugian konsumen yang terdampak, dengan syarat membawa bukti resi pengisian BBM.
“Bagi konsumen yang merasa dirugikan, silakan datang ke SPBU dengan membawa bukti resi pembelian. Kami akan mencocokkannya dengan rekaman CCTV,” tegas Agus.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk menjaga kualitas dan keamanan BBM di SPBU guna mencegah kerugian serupa di masa mendatang.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com