Jakarta, Beritasatu.com – Investasi saham sering kali dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang. Namun, di balik potensi keuntungan yang menarik, terdapat berbagai risiko investasi saham yang dapat mengancam nilainya.
Dari fluktuasi pasar yang tak terduga hingga masalah spesifik perusahaan, memahami risiko ini adalah langkah awal yang krusial bagi setiap investor.
Berikut ini delapan risiko investasi saham dan cara mengatasinya, dikutip dari berbagai sumber, Senin (13/1/2025).
1. Risiko pasar (market risk)
Risiko pasar adalah risiko yang tidak dapat dihindari yang memengaruhi seluruh pasar saham. Fluktuasi harga yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, atau sosial dapat berdampak signifikan pada nilai investasi Anda. Untuk mengatasinya, sebarkan investasi Anda di berbagai sektor dan kelas aset untuk mengurangi dampak dari penurunan pada satu area tertentu.
2. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko likuiditas terjadi ketika investor tidak dapat menjual aset dengan cepat tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Hal ini sering terjadi pada saham yang diperdagangkan dengan volume rendah. Pilih saham dari perusahaan besar yang memiliki volume perdagangan tinggi, sehingga Anda dapat menjualnya dengan mudah saat diperlukan.
3. Risiko inflasi (inflation risk)
Risiko inflasi berkaitan dengan penurunan daya beli akibat kenaikan harga barang dan jasa. Hal ini dapat mengikis keuntungan investasi Anda jika imbal hasil tidak sejalan dengan tingkat inflasi. Pertimbangkan untuk berinvestasi dalam saham atau real estate yang cenderung memberikan imbal hasil lebih tinggi daripada inflasi.
4. Risiko perusahaan (business risk)
Risiko ini muncul dari kinerja spesifik perusahaan, termasuk manajemen yang buruk, masalah produk, atau perubahan dalam industri yang dapat memengaruhi profitabilitas. Lakukan riset menyeluruh tentang perusahaan sebelum berinvestasi, termasuk analisis laporan keuangan dan posisi pasar mereka.
5. Risiko volatilitas (volatility risk)
Volatilitas mengacu pada fluktuasi harga saham dalam jangka pendek. Saham dengan volatilitas tinggi dapat memberikan keuntungan besar tetapi juga kerugian signifikan. Fokus pada investasi jangka panjang dan hindari keputusan impulsif berdasarkan fluktuasi harga jangka pendek.
7. Risiko geopolitik (geopolitical risk)
Perubahan politik atau ketegangan internasional dapat memengaruhi pasar saham secara keseluruhan dan menyebabkan ketidakpastian bagi investor. Pertimbangkan untuk berinvestasi di pasar internasional untuk mengurangi dampak dari risiko politik domestik.
8. Risiko emosional (emotional risk)
Keputusan investasi sering dipengaruhi oleh emosi seperti ketakutan dan keserakahan, yang dapat menyebabkan keputusan buruk. Buat rencana investasi yang jelas dan tetap berpegang pada strategi tersebut meskipun menghadapi volatilitas pasar.
Dengan memahami risiko-risiko investasi saham ini dan menerapkan strategi mitigasi yang tepat, investor dapat meningkatkan peluang mereka untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang sambil mengurangi potensi kerugian.