Blitar, Beritasatu.com – Tyas Utami Ningsih pernah mengalami nasib buruk setelah dipecat dari pekerjaannya saat pandemi Covid-19. Ia kemudian bangkit dan kini sukses menghasilkan Rp 7 juta per bulan lewat kerajinan tangan tas anyaman plastik.
Setelah kehilangan pekerjaan beberapa tahun lalu, Tyas putar otak untuk menghasilkan uang agar menutupi kebutuhan hidupnya. Ia pun mulai membuat tas anyaman plastik di rumahnya di Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Tyas belajar dari media sosial cara membuat tas anyaman plastik. Setelah jadi, dia coba menawarkan produknya itu ke media sosial. Hasil kerajinan Tyas ternyata diminati orang.
Wanita itu akhirnya makin serius menggarap usaha rumahan itu hingga menghasilkan cuan, bahkan merekrut anak buah.
Tyas kini telah memiliki lima pekerja untuk memproduksi tas anyaman plastik yang semakin kebanjiran orderan.
Ditemui di tempat produksinya, Tyas mengatakan bahwa usaha ini dimulai saat awal pandemi Covid-19. Saat itu, ia diberhentikan dari pekerjaannya. Ia pun kemudian memutar otak agar tetap bisa menghasilkan uang.
“Awalnya saya kerja ikut orang. Terus saat awal pandemi saya diberhentikan. Karena bingung di rumah ngapain saya, lihat di socmed cara membuat tas anyaman dari plastik ini. Kemudian saya iseng bikin saya jual di socmed dari situ laku kemudian banyak yang tahu dan banyak yang pesan,” kata Tyas, Sabtu (11/1/2025).
Kini usaha yang dirintis Tyas semakin berkembang pesat. Dia terus memperbanyak motif tas produksinya untuk menarik pelangan, seperti pola bunga cemara dan cakrapala.
“Sekarang sudah punya lima pekerja alhamdulillah, masing-masing pekerja bisa menghasilkan motif tas yang unik dan variatif yang sangat bagus. Jadi bisa mempunyai nilai jual tinggi,” imbuhnya.
Dalam sehari, rata-rata Tyas bisa menghasilkan 10 tas anyaman plastik. Tas buatan Tyas dijual dengan harga bervariasi tergantung ukuran dan modelnya.
“Kalau untuk tas yang paling mahal tas kantor, kami bisa jual dengan harga Rp 100 ribu. Harganya mulai Rp 50.000 sampai Rp 80.000. Tergantung ukuran dan modelnya,” ujar Tyas.
Selain tas, Tyas juga membuat kerajianan buket bungga yang sangat di gemari oleh kalangan muda-mudi. Buket bungga tersebut juga sanggat laris, karena harganya yang sangat terjangkau.
“Untuk buket, kami patok dengan harga Rp 20 ribu. Kebanyakan pembelinya kalangan pemuda, seperti anak-anak remaja,” ujarnya.
Dari usaha tas anyaman berhanan plastik ini, Tyas bisa mendapatkan omzet Rp 5.000.000 hingga Rp 7.000.000 per bulan. Hasil ini masih bisa bertambah, tergantung pesanan konsumen.
Pembeli tas anyaman plastik buatan Tyas bukan hanya dari Pulau Jawa, tetapi juga banyak pesanan datang dari Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.