TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Meskipun program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru akan dimulai Senin (13/1/2025) besok, sebagian sekolah di Blora sebelumnya memiliki inisiatif agar anak-anak membawa bekal sendiri dari rumah.
Kendati demikian, jika hal itu dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan malah membebani orang tua siswa.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, memastikan fenomena adanya pihak sekolah yang meminta siswanya membawa bekal itu tidak ada kaitannya dengan SPPG Blora.
“Kalau itu bukan dari kita, itu mungkin inisiatif dari sekolahnya sendiri. Kalau dari kita itu seluruhnya kita yang melayani, mulai dari menyiapkan menu, hingga mendistribusikan makanan ke penerima manfaat,” katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng, Minggu (12/1/2025).
Lebih lanjut, Artika mengimbau kepada pihak sekolah untuk tidak membuat inisiatif meminta siswa untuk membawa bekal ke sekolah.
Karena hal itu, dikhawatirkan bisa menjadi beban tambahan bagi orang tua siswa.
Artika, meminta agar sekolah yang ada di Blora menunggu program MBG yang resmi dari pemerintah pusat.
“Ya kami imbau bagi pihak sekolah agar mengikuti program pemerintah saja, tidak usah membuat acara sendiri. Takutnya malah memberatkan orang tua siswa,” terangnya.
Menurut Artika ke depan sekolah-sekolah yang ada di Blora semuanya akan dijangkau program MBG. Hanya saja, butuh waktu dan proses.
“Untuk sementara, karena dapur sehat di Blora baru satu, jadi sekolah-sekolah terdekat dari dapur sehat dulu yang menjadi sasaran penerima manfaat program MBG yang akan dimulai besok. Nanti ke depan insyaallah akan ada dapur-dapur sehat yang baru, jadi mohon bersabar,” paparnya.(Iqs)