TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pasar Pahing Randublatung Blora resmi ditutup dari aktivitas transaksi jual beli sapi.
Hal itu sebagai tindaklanjut dari mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Blora.
Pasalnya, Plt Kepala Disnakkeswan Jateng, Hariyanta Nugraha, mengatakan ada empat daerah di Jawa Tengah mengalami serangan masif PMK.
Di antaranya Kabupaten Blora, Wonogiri, Sragen, dan Pati.
Berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, ada 360 ekor sapi terpapar PMK di Blora, dan 25 ekor sapi mati.
Ratusan ekor sapi yang terpapar PMK itu, data sejak awal Desember 2024, hingga 4 Januari 2025.
Kepala Bidang (Kabid) Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora, Margo Yuwono, mengatakan penutupan Pasar Pahing Randublatung dimulai, Kamis (9/1/2025).
“Jadi alasan kami dari Dindagkop UKM Blora, menutup Pasar Pahing Randublatung, untuk mencegah lonjakan kasus PMK di Blora,” katanya, Jumat (10/1/2025).
Lebih lanjut, Margo mengatakan transaksi jual beli sapi di pasar hewan dikhawatirkan mempercepat penularan PMK di Blora.
“Untuk sementara Pasar Pahing Randublatung kami tutup, sampai nanti ada penurunan kasus PMK. Berdasarkan surat yang ada, pasar ditutup 14 hari dulu,” terangnya.
Margo menyampaikan telah menyosialisasikan penutupan Pasar Pahing Randublatung ini kepada seluruh masyarakat melalui media sosial, dan kepada paguyuban pedagang sapi.
“Informasi penutupan ini sudah kami sosialisasikan melalui media sosial, supaya masyarakat juga tahu, bahwa Pasar Pahing Randublatung dilakukan penutupan sementara.”
“Untuk pedagang juga kami beritahu lewat paguyuban yang ada, agar untuk sementara tidak melakukan transaksi jual beli sapi di Pasar Pahing Randublatung,” paparnya.
Sampai saat ini, sudah ada dua Pasar Hewan di Blora yang ditutup sementara, imbas kasus PMK di Blora yang tinggi.
“Ada dua pasar hewan yang kami tutup sementara, yakni Pasar Pon Blora, dan Pasar Pahing Randublatung. Dua pasar itu, karena di Blora ini baru hanya ada dua pasar hewan,” paparnya.(Iqs)