Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hukuman Memilukan Siswa SD di Medan Akibat Nunggak SPP Rp 180 Ribu, Duduk di Lantai Berjam-jam – Halaman all

Hukuman Memilukan Siswa SD di Medan Akibat Nunggak SPP Rp 180 Ribu, Duduk di Lantai Berjam-jam – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Seorang siswa berinisial MI, yang duduk di bangku kelas IV SD Yayasan Abdu Sukma di Kota Medan, Sumatera Utara, mengalami kejadian yang sangat memilukan.

MI, yang baru berusia 10 tahun, dihukum untuk duduk di lantai selama pelajaran karena menunggak pembayaran SPP selama tiga bulan, dengan total utang sebesar Rp 180.000.

Ibu MI, Kamelia (38 tahun), mengungkapkan betapa sedihnya ia melihat anaknya diperlakukan seperti itu.

Kamelia juga menjelaskan bahwa anaknya merasa dipermalukan di depan teman-teman sekelasnya.

Ia menirukan ucapan gurunya, yang menyatakan bahwa siswa yang belum membayar SPP tidak diizinkan untuk mengikuti pelajaran. “Peraturan yang belum bayar dan lunas tidak dibenarkan ikut sekolah,” ungkap Kamelia.

Walaupun guru telah menyarankan MI untuk pulang, dia menolak untuk pergi, yang mengakibatkan dia dihukum untuk duduk di lantai selama berjam-jam.

Kamelia bahkan menyebutkan bahwa kepala sekolah tidak mengetahui kejadian tersebut.

Mengetahui peristiwa ini, anggota DPRD Sumatera Utara, Ikhwan Ritonga, merasa prihatin dan segera turun tangan.

Ia mengunjungi kediaman MI untuk mendalami kronologi kasus ini. “Kita sangat prihatin karena memang itu merusak psikologis anak. Niat dia bagus mau belajar, tetapi hukuman seperti ini tidak bisa dibenarkan,” jelas Ikhwan setelah bertemu dengan keluarga MI.

Ikhwan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan terkait kasus ini. “Masalah SPP seharusnya merupakan hubungan antara pihak sekolah dan orang tua murid. Siswa tidak sepantasnya tahu tentang pembayaran SPP,” tegasnya.

Ikhwan Ritonga berjanji untuk membantu keluarga MI dengan membayar SPP anak tersebut hingga tamat SD.

Ia juga berharap Pemerintah Kota Medan memberikan teguran keras kepada pihak sekolah. “Kami harap Pemerintah Kota Medan memberikan teguran dan menjadikan ini sebagai introspeksi bagi sekolah, baik negeri maupun swasta,” pungkasnya.

Kasus ini menunjukkan pentingnya perlakuan yang adil dan perhatian terhadap psikologis anak-anak di lingkungan pendidikan.

Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang layak dan tanpa diskriminasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Anggota DPRD Sumut Kunjungi Rumah Siswa SD Abdi Sukma yang Disuruh Wali Kelas Duduk di Lantai

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Medan.com, Anisa Rahmadani)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).