Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Dow Jones Anjlok Hampir 700 Poin karena Kuatnya Data Ketenagakerjaan

Dow Jones Anjlok Hampir 700 Poin karena Kuatnya Data Ketenagakerjaan

New York, Beritasatu.com – Bursa
saham AS Wall Street, termasuk Dow Dow Jones anjlok pada Jumat (10/1/2025) setelah laporan pekerjaan AS menguat sehingga  meredam ekspektasi pemangkasan lebih banyak suku bunga Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Dow Jones anjlok 696,75 poin, atau 1,63% menjadi 41.938,45, S&P 500 turun 1,54% menjadi 5.827,04, dan Nasdaq Composite turun 1,63 menjadi 19.161,63.

Jumlah pekerja AS bertambah 256.000 pada Desember, sementara ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan akan terjadi peningkatan sebesar 155.000 . Tingkat pengangguran, yang diproyeksikan tetap pada 4,2%, turun menjadi 4,1% selama bulan tersebut. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2023 setelah laporan tersebut.

“Kabar baik bagi perekonomian tetapi tidak bagi pasar, setidaknya untuk saat ini,” kata analis pasar global di Wells Fargo Investment Institute Scott Wren dilansir CNBC International.

Namun, kenaikan ini tidak mengubah pandangan proyeksi konsensus bahwa pasar tenaga kerja kemungkinan akan melambat lebih lanjut di kuartal mendatang.

Para trader memberikan peluang sebesar 97% bahwa The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga pada pertemuannya akhir Januari.  

Menurut alat CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga pada Maret turun menjadi sekitar 25% menyusul data pekerjaan, dari probabilitas 41%.

The Fed memangkas suku bunga acuannya seperempat poin pada Desember.

Dow Jones anjlok pada Jumat setelah indeks sentimen konsumen Universitas Michigan mengisyaratkan kekhawatiran terhadap inflasi. Indeks keseluruhan mencapai 73,2 untuk Januari, meleset dari estimasi Dow Jones sebesar 74. Sebagian didorong ekspektasi inflasi 1 tahun yang naik menjadi 3,3% dari 2,8%. Ekspektasi 5 tahun juga mencapai level tertinggi sejak Juni 2008.

Produsen cip Nvidia turun 3%, sementara AMD dan Broadcom kehilangan masing-masing 4,8% dan 2,2%. Palantir turun lebih dari 1%.

Ketiga indeks utama membukukan kerugian mingguan berturut-turut, dengan S&P 500 turun 1,9%, Nasdaq Composite turun 2,3%, dan Dow Jones anjlok hampir 1,9% pada minggu ini.