TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump dikabarkan tengah mempersiapkan lebih dari 100 perintah eksekutif yang akan dimulai pada hari kerja pertamanya di Gedung Putih
Di masa jabatannya yang kedua ini, Trump disebut akan mengutamakan masalah keamanan perbatasan, dan deportasi sebagai prioritas hari pertamanya.
Dikutip dari Reuters, rencana tersebut, telah disampaikan Trump kepada senator-senator dari Partai Republik dalam sebuah pertemuan pribadi di Capitol Hill.
Banyak program kerja tersebut, yang diperkirakan akan langsung diluncurkan pada Hari Pelantikan Trump pada 20 Januari 2025 mendatang.
Kabar ini dibenarkan oleh Penasihat utama Trump, Stephen Miller pada Jumat (10/1/2025).
Miller mengaku, telah menjelaskan kepada para senator Republik terkait langkah-langkah yang akan diambil oleh administrasi Trump mengenai keamanan perbatasan dan penegakan imigrasi yang kemungkinan akan segera dilaksanakan pada hari pertama.
Meskipun perintah program kerja eksekutif adalah hal yang umum dilakukan di hari pertama pada pemerintahan baru, apa yang direncanakan Trump dan timnya saat ini menjadi sorotan khusus bagi banyak pihak.
Berbeda pada periode-periode sebelumnya, kali ini Trump akan memimpin AS dengan kekuatan Senat dan DPR yang sama-sama dimenangkan dengan dominasi Partai Republik.
Dengan demikian, program eksekutif yang belum teruji betul substansinya diprediksi juga dapat melenggang mudah melalui jalur legislatif Kongres.
Beberapa program kerja mungkin memiliki dampak signifikan, sementara yang lainnya mungkin hanya menjadi pesan simbolis dari administrasi presiden yang baru tersebut.
Beberapa senator yang telah mendapat pengarahan dari Trump dan timnya di Capitol minggu ini pun mengharapkan pemerintahan baru untuk membatalkan banyak perintah eksekutif di era Biden yang dinilai tak tepat.
Masalah Imigrasi jadi Prioritas
Beberapa program kerja yang menjadi sorotan dalam prioritas administrasi Trump kali ini erat kaitannya dengan masalah imigrasi.
Program kerja tersebut, antara lain: penyelesaian pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, pembentukan fasilitas penahanan imigrasi sebelum dideportasi, dan proposal imigrasi lainnya yang ditaksir membutuhkan dana sekitar $100 miliar dalam proposal
Para senator yang hadir dalam presentasi dari tim Administrasi Trump menyebut, proposal tersebut tengah dikerjakan dan akan dibiayai dalam rangka rekonsiliasi legislatif anggaran besar negara mereka.
“Akan ada sejumlah program kerja besar,” kata Senator Republik, John Hoeven, kepada Axios saat ditanya terkait presentasi yang ia dapatkan dari tim administrasi Trump.
Para senator dari Partai Republik juga mengharapkan Trump untuk mengembalikan regulasi terkait perbatasan AS-Meksiko yang berlaku selama masa jabatan pertamanya
Hal ini diutarakan Senator Republik James Lankford, dari dapil Oklahoma.
Lankford yang memimpin negosiasi mengenai keamanan perbatasan dan imigrasi selama Kongres yang lalu, berharap Trump untuk fokus pada masalah 1 juta migran yang menurutnya, baru-baru ini memasuki AS secara ilegal.
Ia meminta Trump agar tak segan-segan menghukum imigran yang juga melakukan tindakan kejahatan, atau yang telah diputuskan pengadilan tidak memenuhi syarat untuk tinggal di AS.
“Itu adalah buah yang mudah dipetik,” kata Lankford.
“Orang-orang yang baru saja melintas, orang-orang yang sah hadir namun melakukan kejahatan lain, orang-orang yang diperintahkan pengadilan untuk dideportasi, itu lebih dari satu juta orang. Mulailah bekerja memberantas hal itu,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Bobby)