Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Rendy Kjaernett yang Berjumpa dengan sang Ayah di Usia 27 Tahun

Kisah Rendy Kjaernett yang Berjumpa dengan sang Ayah di Usia 27 Tahun

Jakarta, Beritasatu.com –  Selebritas Rendy Kjaernett mengaku bahagia bisa berjumpa langsung dengan ayahnya, Ernest Kjaernett atau Ornulf Kjaernett yang telah meninggal di Thailand. 

Sejak kecil, Rendy Kjaernett tidak pernah berjumpa ayahnya. Ia baru bertemu dengan orang yang dicintainya itu di saat usia 27 tahun dan saat mengurus proses kremasi mendiang sang ayah yang meninggal, Sabtu (4/1/2025).

“Kamu adalah pahlawanku selamanya. Selamat tinggal untuk sekarang,” ungkap Rendy Kjaernett dikutip dari Instagram miliknya, Jumat (10/1/2025).

Dalam unggahan lain, Rendy Kjaernett mengaku, bersyukur masih dipertemukan dengan figur ayahnya yang selama 27 tahun dicarinya.

“Akhirnya di umur ke-27, bisa ketemu. Walau pun sebentar tetapi menjawab banyak banget pertanyaan yang akhirnya terjawab,” lanjutnya.

“Akhirnya bisa ngobrol sama dia langsung, bertanya banyak hal, mencocokan persamaan, yang ternyata kebiasaan ini dari dia,” tambahnya.

Meski mengakui ayahnya bukan sebagai figur yang sempurna, tetapi baginya, sang ayah sebagai sosok yang baik dan sopan serta mampu menjadi pelindungnya menghadapi masa sulitnya kemarin walaupun belum pernah bertatap muka langsung dengannya.  

“Sekarang Rendy punya Papa Jesus dan Papa yang setiap hari akan nobar dari surga untuk melihat, menyertai, hingga memegang kedua tangan Rendy. Terima kasih ya papa untuk kasihnya. Terima kasih juga buat hatinya untuk Rendy,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ayahanda Rendy Kjaernett dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (4/1/2025) di kawasan Hua Hin Thailand lantaran sakit yang telah dideritanya sejak 2012.

Mengetahui ayah kandungnya meninggal, Rendy Kjaernett mengaku, menyempatkan diri pergi ke Thailand untuk bertemu dengan ayahnya dan membantu mempersiapkan prosesi kremasi bagi mendiang ayahnya di Thailand.

Rencananya Rendy Kjaernett akan membawa sebagian abu kremasi ayahnya ke Indonesia sebagai kenang-kenangan.