Foto: M Irza Farel/Reporter Elshinta
Megawati singgung isu reinkarnasi imperialisme oleh anak bangsa sendiri
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 10 Januari 2025 – 21:27 WIB
Elshinta.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. DR.Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi kebangkitan imperialisme di dalam negeri. Namun bukan imperialisme dari negara asing, tapi oleh anak bangsa sendiri..
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya dalam perayaan HUT ke-52 PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/1), seperti dilaporkan Reporter Elshinta, M Irza Farel.
Awalnya, Megawati bercerita soal imperialisme masa Belanda dulu. Ia menyebutkan bahwa Belanda sebenarnya tidak terlibat langsung dalam pemerintahan Indonesia, melainkan hanya melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang kemudian memperkenalkan imperialisme.
Megawati mengaku sudah mendengar tentang jalur sutera yang menghubungkan timur dan barat, itu menunjukkan betapa kaya dan strategisnya negara Indonesia.
“Belanda itu tidak masuk dalam pemerintahan loh, yang ada adalah VOC. Tapi karena melibat kekayaan begitu dia ngomong sama pemerintahannya, datanglah imperialisme penjajah. Jangan lupa pula, saya sudah dengar liat ke sana timur. Yang namanya jalur sutera itu bener-bener menunjukkan apa? Mangkanya mikir, negara kita ini kaya raya banget dari timur ke barat,” kata Megawati.
Presiden ke-5 RI ini pun menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus fokus pada upaya untuk memajukan negara, bukan sekadar mementingkan kekayaan individu.
“Kalian kok mikirnya cuma saya hanya mau kaya, bukan negara akan menjadi kaya. Dengan cara seperti apa? Karena potensinya luar biasa. Apa kita mau jadi imperialisme bagi warga negara kita sendiri? Namanya itu reinkarnasi (imperialisme), ya enggak (boleh dibiarkan) lah. Masa begitu? Jadi harap diingat, apakah hal itu tidak mungkin? Why not?” kata Megawati.
Lebih jauh, Megawati mengingatkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa lalu jauh lebih mudah karena musuh yang dihadapi adalah penjajah asing.
Namun, menurut Megawati, tantangan masa kini jauh lebih berat, yaitu menghadapi ancaman yang datang dari dalam negeri.
“Atas dasar hal inilah Bung Karno mengatakan bahwa “perjuanganku lebih mudah karena mengusir bangsa asing, namun perjuanganmu lebih berat karena berhadapan dengan bangsamu sendiri,” pungkasnya.
Sumber : Radio Elshinta