Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Presiden Baru Lebanon Joseph Aoun: Negara Harus Kendalikan Kepemilikan Senjata – Halaman all

Presiden Baru Lebanon Joseph Aoun: Negara Harus Kendalikan Kepemilikan Senjata – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Parlemen Lebanon resmi memilih Kepala Angkatan Darat Joseph Aoun sebagai Presiden Lebanon pada hari Kamis (9/1/2025).

Joseph Aoun, yang sebelumnya menjabat sebagai panglima militer Lebanon, memperoleh 99 suara dalam sidang parlemen, melebihi 86 suara yang dibutuhkan untuk menang.

Dilantiknya Joseph Aoun sebagai Presiden Lebanon mengisi kebuntuan politik yang berlangsung lebih dari dua tahun.

Usai mengangkat sumpah, Aoun yang kini berusia 61 tahun menyampaikan pidato.

Pada pidato pelantikannya, Joseph Aoun telah mengungkapkan komitmennya untuk mengendalikan semua senjata yang berada di luar otoritas negara, serta menegaskan kembali keseriusan baru untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian gencatan senjata dengan Israel. 

Komitmen Aoun untuk menegaskan hak negara dalam memonopoli kepemilikan senjata mendapat berbagai hal positif.

“Saya juga akan bekerja untuk menegaskan hak negara untuk memonopoli kepemilikan senjata,” katanya, dikutip dari The New Arab.

Meskipun Aoun tidak menyebut Hizbullah secara langsung, janji untuk menghormati resolusi internasional dan melakukan gencatan senjata dengan Israel sudah cukup untuk menunjukkan niatnya.

Kelompok ini telah menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan senjata mereka jika tentara Lebanon mampu menjaga keamanan negara dari ancaman Israel.

Kesepakatan gencatan senjata yang diprakarsai oleh Amerika Serikat mulai berlaku pada tanggal 27 November, dengan batas waktu hingga akhir Januari untuk implementasinya. 

Ketegangan meningkat karena Israel telah melakukan beberapa pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut. 

Salah satu kekhawatiran utama adalah kemungkinan Israel tetap mempertahankan kehadirannya di wilayah Lebanon selatan setelah batas waktu yang telah ditentukan.

Sebagai bagian dari perjanjian, Lebanon bertanggung jawab untuk memastikan tidak ada senjata yang berada di luar kendali negara di Lebanon selatan, khususnya di wilayah sekitar Sungai Litani tempat pasukan penjaga perdamaian PBB beroperasi. 

Negara juga harus memastikan bahwa senjata di seluruh wilayah Lebanon disita dan perbatasan negara dilindungi secara ketat.

Joseph Aoun adalah panglima Angkatan Darat Lebanon.

Pria berusia 61 tahun ini lahir di Sin el-Fil, pinggiran utara Beirut pada tahun 1964.

Ia dikenal sebagai panglima tentara Lebanon sejak tahun 2017.

Aoun memulai karier militernya pada tahun 1983, ketika ia bergabung dengan akademi militer Lebanon di tengah berkecamuknya perang saudara, dikutip dari Al Jazeera.

Dari sana, ia perlahan naik pangkat, mengikuti berbagai pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, termasuk program kontraterorisme di Amerika Serikat. 

Prestasinya selama bertahun-tahun di militer diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk Medali Perang Lebanon yang diterimanya sebanyak tiga kali.

Pada Agustus 2017, setelah resmi menjabat sebagai panglima Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), Aoun langsung menghadapi tantangan besar dengan melancarkan operasi antiterorisme. 

Operasi tersebut bertujuan menyingkirkan kelompok ISIL (ISIS) yang telah lama bercokol di wilayah pegunungan antara Suriah dan Lebanon. 

Wilayah ini meliputi desa-desa Kristen seperti Ras Baalbek dan Qaa di Lembah Bekaa. 

Keberhasilan operasi itu meningkatkan reputasi Aoun sebagai pemimpin yang tangguh dan mampu menjaga keamanan negara.

Selama masa jabatannya sebagai panglima, Aoun tidak hanya fokus pada urusan militer tetapi juga membangun jaringan strategi dengan aktor-aktor regional dan internasional.

Ia menjalin hubungan baik dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Qatar. 

Jaringan wawasan yang luas ini memainkan peran penting dalam menggalang dukungan politik bagi Aoun untuk menjadi presiden.

Dengan latar belakang militer yang kuat dan pengalaman diplomasi internasional, Joseph Aoun menghadapi tantangan baru sebagai presiden, membawa harapan baru bagi Lebanon di tengah berbagai krisis yang melanda negara tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Joseph Aoun