Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Penampakan Titik Lokasi yang Diduga Jadi Tempat Pelaku Menembak Rudi S Gani di Bone – Halaman all

Penampakan Titik Lokasi yang Diduga Jadi Tempat Pelaku Menembak Rudi S Gani di Bone – Halaman all

Laporan Tribun Timur Muslimin Emba

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Upaya mengungkap kasus penembakan pengacara Rudi S Gani, di Dusun Limpoe, Desa Patukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mulai menemukan titik terang.

Pasalnya, pihak kepolisian telah menemukan titik yang diduga menjadi tempat pelaku melakukan penembakan.

Peluru yang disebut dimuntahkan dari laras senapan angin itu, menembus pipih tepat di sisi kanan hidung Rudi.

Proyektil peluru ditemukan Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel bersarang di tulang lehernya.

Temuan posisi peluru di tulang leher itu, menguatkan dugaan pelaku membidik Rudi di tempat lebih tinggi.

Pasalnya, selain lokasi kejadian (bangunan kantor Rudi), polisi juga memasang police line (garis polisi) di pekarangan samping rumah warga.

Posisi rumah warga itu berada di atas tebing setinggi 1-2 meter dari jalanan dusun tepat di depan kantor yang dibangun Rudi.

Jaraknya pun hanya sekitar 15-20 meter dari posisi bangunan kantor tempat Rudi tertembak.

Di pekarangan samping rumah panggung tersebut, terdapat tumbuhan lengkuas, sereh, kelor, pohon kelapa dan kandang ayam.

Polisi juga disebut menemukan ranting lengkuas yang patah, saat melakukan olah TKP setelah kejadian.

“Diduga di situ posisi itu yang menembak, karena ada rantingnya itu lengkuas patah infonya waktu dicek sama polisi,” ucap salah satu warga di lokasi.

Selain itu, di dalam garis polisi juga terdapat tumpukan kayu bakar yang disusun rapi.

Saat bidikan lensa kamera 70-200 mm tribun, disejajarkan dari sudut lokasi yang digaris polisi dengan posisi duduk Rudi S Gani di dekat pintu belakang kantor, terlihat cukup presisi.

Terlebih, empat jendela bangunan kantor sudah hampir rampung tersebut belum dipasangi kaca dan pintu depan.

Dugaan posisi penembak berada tidak jauh dari lokasi kejadian, juga dikuatkan dengan pernyataan Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan.

“Yang jelas berdasarkan hasil Labfor, korban ditembak dari jarak sekitar 15 meter,” ucap Yudhiawan kepada tribun saat di Mapolres Enrekang, Selasa (7/1/2024).

Tidak hanya itu, istri korban Hj Maryan saat memberikan kesaksian kepada penyidik Polres Bone, di Mapolda Sulsel, Senin (6/1/2025) malam mencurigai 3 orang sebagai pelaku.

Ia menjawab 39 pertanyaan penyidik selama lebih kurang delapan jam didampingi Tim Pencari Fakta Peradi Makassar.

Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan, kecurigaan kini telah terfokus pada tiga sosok yang diduga terkait dalam kasus tersebut.

Menurutnya, ketiga orang yang dicurigai memiliki peran berbeda dalam kasus ini. 

“Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkap Tadjuddin Rachman.

Ia pun menduga tidak menutup kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan Rudi.

Tiga Pekerja Bangunan Kantor Rudi Turut Diperiksa 

Selain istri pengacara Rudi S Gani, Hj Maryam, penyidik juga memeriksa tiga saksi lainnya di lantai 2 Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (6/1/2025).

Ketiga saksi lainnya itu, merupakan buruh dan tukang yang mengerjakan bangunan kantor hukum yang didirikan Rudi S Gani, di samping rumahnya, di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan, total ada 18 saksi diperiksa termasuk Hj Maryam dan tiga pekerja bangunan tersebut.

“Sampai hari ini, kemarin 14 tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini,” kata Kombes Jamaluddin Farti ditemui di kantornya.

Pemeriksaan terhadap ke empat saksi hari ini, lanjut Jamaluddin dilakukan penyidik dari Polres Bone.

Meski demikian kata dia, Polda Sulsel membackup full penanganan kasus menggemparkan di penghujung 2024 itu.

 “Langkah selanjutnya, tim masih bekerja di lapangan, doakan saja mudah-mudahan bisa segera terungkap,” ujarnya.

Perwira tiga melati ini masih irit bicara ihwal adanya pelaku yang sudah dicurigai dalam aksi penembakan misterius itu.

“(Yang dicurigai), belum ada, masih penyelidikan. Masih proses didalami,” terang Jamal.

“Tentunya kami juga butuh informasi dari masyarakat kalau da informasi terkait ini silakan kami terbuka menerima masukan dari teman-teman semua,” sambungnya.

Terkait adanya kabar senjata disita Polres Bone, Jamaluddin mengaku akan mengkroscek lebih lanjut.

“(Senjata yang diamankan) Nanti kami kroscek di Polres Bone. (Dugaan pengancaman terhadap korban), nanti, masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu aja dulu,” imbuhnya.