Ngawi, Beritasatu.com – Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi terbesar pada 2025. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian, wilayah di ujung Pulau Jawa ini mendapatkan alokasi mencapai 1,88 juta ton pupuk bersubsidi.
Untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Timur berlangsung lancar, Pupuk Indonesia memiliki sejumlah infrastruktur yang dapat menunjang proses distribusi, salah satunya adalah gudang. Keberadaan gudang amat penting karena menjadi titik pusat penyediaan stok pupuk di suatu wilayah.
Salah satu gudang yang dimiliki Pupuk Indonesia di wilayah Jawa Timur adalah Gudang Lini III Sidokerto di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Gudang ini memiliki peran penting dalam memastikan kecukupan stok pupuk bersubsidi untuk Ngawi dan sebagian wilayah di Jawa Timur lainnya.
Gudang Lini III Sidokerto berlokasi di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo No.238, Jalan Raya Karangjati, Kecamatan Karangjati, Ngawi, Jawa Timur. Gudang ini merupakan salah satu gudang Lini III dengan kapasitas terbesar di Jawa Timur, yaitu 10.750 ton.
Selain Gudang Lini III Sidokerto, Pupuk Indonesia memiliki Gudang Lini III Paron yang juga berada di Kabupaten Ngawi. Gudang Lini III Paron memiliki kapasitas besar mencapai 10.000 ton.
General Manager Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Fickry Martawisuda melakukan kunjungan untuk mengecek kesiapan Gudang Lini III Sidokerto dalam pendistribusian pupuk bersubsidi tahun 2025. Ia mengatakan bahwa dua gudang yang berada di Ngawi telah siap menampung stok pupuk bersubsidi untuk daerah Ngawi dan sebagian Jawa Timur.
“Kami memastikan proses aliran barang, baik stok pupuk yang masuk maupun stok yang keluar dari gudang ini, berjalan lancar tanpa ada kendala,” jelas Fickry.
Fickry Martawisuda mengatakan bahwa stok pupuk di Kabupaten Ngawi per 7 Januari 2025 mencapai 3.400 ton Urea, 5.600 ton NPK dan 430 ton Organik. Stok pupuk bersubsidi itu berada di Gudang Lini III Sidokerto dan Gudang Lini III Paron. Jumlah stok pupuk yang ada di daerah Ngawi itu lebih besar 3 kali lipat dari stok minimum yang ditentukan oleh pemerintah.
“Kami memastikan bahwa tidak ada kendala dari sisi stok, khususnya di Kabupaten Ngawi dan di Provinsi Jawa Timur pada umumnya,” ungkap Fickry.
Kabupaten Ngawi menjadi salah satu wilayah sentra penghasil beras di Jawa Timur. Keberadaan gudang lini III di kawasan ini amat penting untuk memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi bagi petani.
Stok pupuk bersubsidi yang ada di Gudang Lini III Sidokerto per 7 Januari 2025 mencapai 5.576 ton yang terdiri dari 1.940 ton Urea, 3.347 ton NPK dan 289 ton Organik. Harapannya, stok pupuk bersubsidi ini dapat mengakomodir kebutuhan petani setempat demi membangun ekosistem pertanian holistik dan berkelanjutan.
Kabupaten Ngawi mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 79.402 ton pada 2025. Sebanyak 11 distributor resmi dan 168 kios pengecer siap menyalurkan alokasi pupuk bersubsidi itu kepada petani. Ketersediaan pupuk bersubsidi ini diharapkan dapat memperkuat produktivitas sektor pertanian setempat.
General Manager Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Fickry Martawisuda mengatakan Pupuk Indonesia memanfaatkan sistem digital dalam pendistribusian pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia. Penggunaan teknologi digital ini mampu memastikan pupuk bersubsidi disalurkan secara tepat waktu dan tepat jumlah.
“Untuk menjalankan amanah pemerintah, kami berupaya penyaluran pupuk bersubsidi ini dari hulu sampai hilir ke petani itu tepat sasaran dan tidak ada penyalahgunaan, sehingga memang semua terkontrol oleh sistem dan aplikasi yang terintegrasi satu sama lain,” jelas Fickry.