TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Malam itu, Pasar Ngabul, Jepara, terasa lebih sepi dari biasanya. Dalam temaram lampu kios yang redup, seorang perempuan lansia ditemukan tak bernyawa.
Suhartini (50), seorang warga asal Grobogan, ditemukan meninggal dunia di kios pasar tempatnya berjualan, Rabu (1/1/2025) malam.
Penemuan jenazah Suhartini bermula dari patroli rutin yang dilakukan oleh anggota Polsek Tahunan.
Kapolsek Tahunan, AKP Ginyono, menuturkan bahwa patroli malam tersebut awalnya hanya untuk memastikan keamanan area pasar.
“Saat patroli, anggota melihat seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa masuk ke dalam pasar.
Ketika dicek, tidak ada siapa-siapa di mushola.
Namun, mereka menemukan kios yang tidak terkunci,” jelas AKP Ginyono, Kamis (2/1/2025).
Kecurigaan itu membawa anggota kepolisian menuju kios kecil milik Suhartini.
Kios yang selama ini menjadi saksi perjuangan seorang perempuan tangguh itu ternyata menyimpan pemandangan pilu.
Di atas dipan sederhana, Suhartini ditemukan telah berpulang dalam keadaan terlentang.
“Anggota langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek dan menghubungi ambulans untuk mengevakuasi jenazah. Kami membawa jenazah ke RSU Kartini Jepara,” lanjut AKP Ginyono.
Kesedihan tidak hanya menyelimuti pihak kepolisian, tetapi juga keluarga yang bergegas ke rumah sakit untuk memastikan kabar duka tersebut.
Menurut hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Suhartini.
“Dugaan kami, beliau meninggal karena sakit yang dideritanya. Usianya sudah cukup tua dan mungkin kelelahan,” tambah Kapolsek.
Suhartini dikenal sebagai sosok pekerja keras yang sehari-harinya berdagang di pasar Ngabul.
Meski jauh dari kampung halaman di Desa Bandung Rejo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, ia memilih untuk mencari nafkah di Jepara demi keluarganya.
Kios kecil di sudut pasar menjadi saksi bisu ketekunan Suhartini hingga akhir hayatnya.
Setelah proses identifikasi dan pemulangan jenazah, keluarga Suhartini membawa pulang jasadnya untuk dimakamkan di kampung halaman.
Suasana duka menyelimuti rumah duka, dan banyak warga yang datang untuk mengucapkan belasungkawa.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang kerasnya perjuangan hidup, terutama bagi para lansia yang tetap berusaha mandiri meski di usia senja.
Pasar Ngabul mungkin akan terus sibuk seperti biasa, namun kios kecil Suhartini akan selalu menjadi pengingat tentang keteguhan seorang perempuan dalam menjalani hidupnya. (ito)
