Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada Kamis (2/1/2025), didorong oleh minat investor terhadap aset safe haven.
Peningkatan ini terjadi di tengah persiapan pasar menghadapi kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan dampak potensial dari tarif perdagangan yang diusulkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, harga emas spot naik 1,2% menjadi US$ 2.654,24 per ons, menyentuh level tertinggi sejak 16 Desember 2024. Emas berjangka AS juga mencatat kenaikan 1,1% menjadi US$ 2.669 per ons.
Analis StoneX Rhona O’Connell menyebutkan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, terutama menjelang pelantikan Donald Trump, telah menjadi pendorong utama lonjakan harga emas dunia.
Emas sering kali menjadi pilihan investasi dalam kondisi suku bunga rendah dan berfungsi sebagai perlindungan terhadap risiko ekonomi maupun geopolitik.
Pada 2024, harga emas dunia mencatat rekor tertinggi dengan kenaikan tahunan lebih dari 27%, menjadi yang terbesar sejak 2010. Pemangkasan suku bunga, pembelian emas oleh bank sentral, serta ketegangan geopolitik menjadi faktor utama di balik kenaikan ini.
Fawad Razaqzada, analis dari Forex.com memperkirakan harga emas dunia dapat terus menguat pada 2025. Koreksi atau konsolidasi pada awal tahun bisa menjadi pijakan untuk reli lebih lanjut. Menurutnya, harga emas berpotensi mencapai US$ 3.000 per ons.
