Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Jakbar pacu perkembangan UMKM baru lewat program “Kakak Asuh”

Jakbar pacu perkembangan UMKM baru lewat program “Kakak Asuh”

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat memacu perkembangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru di wilayah tersebut lewat program “Kakak Asuh”.

Program yang diluncurkan oleh Wali Kota Jakbar Uus Kuswanto pada Kamis itu bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan dan pengembangan UMKM baru melalui pembinaan dan peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh para “Kakak Asuh”, yakni UMKM berpengalaman.

“Melalui program ‘Kakak Asuh’ ini, kita bangun hubungan sinergis antara pelaku usaha yang lebih mapan dengan ‘Adik Asuh’ (UMKM pemula) sebagai pelaku usaha mikro yang membutuhkan pendampingan,” ungkap Uus di Jakarta.

Menurut Uus, UMKM pemula memerlukan dukungan yang konkret, baik dalam bentuk akses pasar, bimbingan maupun pengembangan jaringan.

Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (SmPPKUKM) Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid menyebutkan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya praktis terkait program tersebut.

Langkah-langkah itu mulai dari pemetaan UMKM yang memerlukan bantuan serta seleksi “Kakak Asuh” yang berpengalaman dan berdedikasi.

“Pada 24 Oktober 2024 lalu sudah dilakukan kurasi ‘Kakak Asuh’ terhadap ‘Adik Asuh’ bersama tenaga ahli Dinas PPKUKM DKI,” kata Iqbal.

Hasil dari kurasi itu, kata Iqbal, masing masing “Kakak Asuh” memilih “Adik Asuh”, yakni Rumah Tama di Tambora (ada 13 pelaku usaha), Cuma Kulit di Cengkareng (17 pelaku usaha), Donat Kemanggisan di Palmerah (15 pelaku usaha) dan Trubus di Kalideres dengan 12 pelaku usaha.

Para “Adik Asuh” yang terpilih juga sudah mengikuti rangkaian pendampingan yang intensif. Antara lain pendampingan sertifikasi halal, pendampingan pembuatan sertifikat Haki, pendampingan desain kemasan, dan telah mengikuti pemasaran atau bazar.

Saat ini ada 35.000 lebih pelaku UMKM binaan Suku Dinas (Sudin) PPKUKM Jakarta Barat. Dari jumlah tersebut, UMKM yang sudah menerapkan QRIS sebanyak 2.282 pelaku usaha.

Kemudian UMKM yang sudah memiliki sertifikasi halal sebanyak 2.114 pelaku usaha dan UMKM yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 2.769 pelaku usaha.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024