Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Daftar Maskapai RI Gunakan Boeing 737-800 Versi Kementerian Perhubungan  – Halaman all

Daftar Maskapai RI Gunakan Boeing 737-800 Versi Kementerian Perhubungan  – Halaman all

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pesawat Boeing 737-800 kini menjadi sorotan setelah insiden maut dalam penerbangan Jeju Air pada Minggu (29/12/2024) kemarin. 

Sedangkan pesawat Boeing 737-800 ini turut digunakan pada maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat setidaknya lima dari 15 maskapai di Indonesia masih menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800.

Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu mengatakan, lima maskapai tersebut tercatat masih menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800 maupun 737-900.

“Di Indonesia yang masih menggunakan B737NG (800/900) ada di Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, BBN Airlines,” kata Khusnu saat dihubungi Tribunnews, Senin (30/12/2024).

Sayangnya, Khusnu enggan menjelaskan lebih rinci jumlah pesawat Boeing 737-800 yang digunakan lima maskapai tersebut. Namun, dia memastikan bahwa Kemenhub rutin melakukan inspeksi terhadap pesawat tersebut sejalan dengan angkutan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Ada 56 bandara dimana DJPU (inspektur DKPPU dan OTBAN) melaksanakan inspeksi setiap hari sejak tanggal 16 Desember 2024 sampai 4 januari 2025,” jelas Khusnu.

Insiden Jeju Air pejabat Korea Selatan inspeksi Boeing 737-800

Adapun pesawat Boeing 737-800 ini menjadi sorotan usai insiden kecelakaan yang terjadi di Korea Selatan. Bahkan, dampak dari insiden tersebut Penjabat pemimpin Korea Selatan memerintahkan pemeriksaan terhadap semua Boeing 737-800 untuk memastikan keselamatan para penumpang.

Penjabat Presiden, Choi Sang-mok, mengatakan inspeksi menyeluruh ini penting agar tidak ada lagi insiden seperti pesawat Jeju Air.

“Inspeksi menyeluruh sangat penting untuk merombak sistem keselamatan penerbangan dan bergerak menuju Republik Korea yang lebih aman,” katanya, dikutip dari The Guardian.

Permintaan Choi ini tepat setelah adanya laporan, pesawat penumpang milik Jeju Air lainnya terpaksa kembali ke bandara Gimpo di Seoul segera setelah lepas landas pada Senin (30/12/2024).

Pada hari itu, pesawat Jeju Air berangkat dari Bandara Internasional Gimpo pukul 06:35 waktu setempat.

Namun, kurang dari satu jam, pesawat tersebut kembali ke bandara Gimpo.

Hal ini lantaran adanya kerusakan mekanis yang disebabkan oleh masalah roda pendaratan, dikutip dari BBC.

Roda pendaratan merujuk pada rangkaian roda dan bagian lain pesawat yang menopang pesawat selama lepas landas, meluncur, dan mendarat.

Pesawat ini adalah pesawat dengan model yang sama dengan pesawat yang mengalami kecelakaan pada Minggu, yaitu Boeing B737-800.

Armada Jeju Air memiliki model yang sama sebanyak 39 pesawat.

Setelah kecelakaan hari Minggu, Boeing mengatakan pihaknya sedang berhubungan dengan Jeju Air dan siap untuk mendukung mereka.

Insiden ini terjadi tepat sehari setelah pesawat Jeju Air menabrak burung dan meledak saat mendarat di Bandar Udara Internasional Muan, Korea Selatan.