Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kapolri Pantau Operasi Lilin 2024: Pelanggaran E-TLE Mobile Meningkat – Halaman all

Kapolri Pantau Operasi Lilin 2024: Pelanggaran E-TLE Mobile Meningkat – Halaman all

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelanggar lalu lintas pada momen arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 meningkat. Hal itu, diungkap Sigit usai melihat data dari E-TLE.

Hal itu disampaikan Kapolri dalam rapat koordinasi perihal mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Pos Terpadu Operasi Lilin Lodaya 2024 Rest Area Km 57 Tol Jakarta-Cikampek. Rapat itu turut dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno hingga jajaran Korlantas Polri.

“Dari jumlah pelanggaran, saya lihat E-TLE Mobile meningkat ya,” kata Jenderal Sigit, Jumat (27/12/2024).

Jenderal Sigit menilai maraknya pelanggaran karena situasi jalan yang terbilang lenggang. Sehingga pengemudi tancap gas tanpa memperhatikan rambu-ramu dan batas keselamatan.

“Mungkin karena jalurnya agak lenggang kemudian mereka meningkatkan kecepatan,” ujarnya.

Karena itu, Jenderal Sigit meminta jajarannya untuk terus mengingatkan pengendara agar berkendara dengan aman dan tertib. Tujuannya untuk mengantisipasi kecelakaan pada masa mudik.

“Jangan sampai jumlah laka lantas yang sudah turun 71 ya, hampir 54 persen ini sudah harus dipertahankan untuk tidak bertambah lagi. Sehingga masyarakat tetap dapat menjaga keselamatan baik diri sendiri maupun orang lain,” ucapnya.

Jenderal Sigit menyebutkan persentase kecelakaan lalu lintas pada masa arus mudik Natal 2024 menurun. Kesimpulan itu berdasarkan catatan yang telah dihimpun pihaknya pada tahun sebelumnya.

“Kita juga melihat laporan bahwa terkait jumlah laka lantas juga mengalami penurunan yang cukup signifikan,” sebut dia.

Di sisi lain, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso merinci hingga kini tercatat ada 1.066 kejadian kecelakaan lalu lintas selama arus mudik. Jumlah itu, kata dia, turun sebesar 11 persen dari tahun 2023.

“Sampai sekarang terdata di kami ada 1.066 kejadian, sehingga turun hampir 11 persen dibanding tahun lalu,” ujar Brigjen Slamet.

“Namun untuk yang korban meninggal dunia itu ada naik 149, naik 2 persen dibanding yang tahun lalu, luka berat, luka ringan turun 1.420 orang,” tambah dia.

Sebagian besar kecelakaan, lanjut Slamet, terjadi karena faktor kelelahan. Karena itu, Polri menyiagakan tim urai dan traffic accident analysis untuk bergerak cepat dalam menyelamatkan para korban kecelakaan.

“Faktor kelelahan kemudian dia tidak bisa menjaga jarak antara kendaraan yang satu dengan kendaraan yang lain,” jelas Slamet.

“Jenis kendaraan yang terlibat banyak kecelakaan selama ini adalah pengguna sepeda motor, angkutan berat dan angkutan penumpang,” pungkasnya. (hp)