Jakarta, FORTUNE – Kinerja industri Perbankan Syariah di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia. Kondisi itu tercermin dari total aset, pangsa pasar hingga penyaluran kredit.
Center for Sharia Economic Development (CSED) INDEF menyayangkan kondisi tersebut. Padahal, jumlah masyarakat Indonesia jauh lebih besar ketimbang Malaysia. Apalagi, mayoritas masyarakat Indonesia merupakan muslim.
“Penduduk Indonesia pada 2024 itu sebesar 281 juta. Sedangkan penduduk Malaysia hanya 34 juta, itu sepersembilannya penduduk dari Indonesia. Penduduk kita 9 kali lipat penduduk Malaysia,” kata Hakam Naja selaku Peneliti CSED INDEF saat diskusi media di Jakarta, Jumat (27/12).
Aset perbankan syariah di Malaysia sentuh Rp4.226 triliun, Indonesia hanya Rp918,9 triliun
Ilustrasi Layanan Maybank Grup/Dok Maybank Grup
Bila dilihat dari data total aset perbankan syariah di Malaysia mencapai Rp4.266 triliun di September 2024. Hakam mengungkapkan, terdapat dua bank syariah raksasa di Negeri Jiran tersebut, yakni Maybank Islamic dan CIMB Islamic. Bahkan, aset dari Maybank Islamic lebih besar dari seluruh aset perbankan syariah di Indonesia.
“Gambaran perbandingan perbankan syariah di Malaysia yang terbesar itu contohnya Maybank Islamic asetnya Rp1.069 triliun lebih besar dari seluruh aset perbankan syariah indonesia,” kata Hakam.
Untuk total aset dari perbankan syariah Indonesia hanya mencapai Rp918,9 triliun di September 2024 atau masih jauh dari jumlah aset perbankan syariah di Malaysia. Tiga bank syariah terbesar di Indonesia antara lain seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mencapai Rp370 triliun, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga yang mencapai Rp65,99 triliun dan Bank Muamalat yang asetnya mencapai Rp59,87 triliun.
Pangsa pasar bank syariah di Malaysia capai 37%
Ilustrasi pegawai Bank Mega Syariah tengah melayani nasabah/Dok. BMS
Sementara itu, untuk pangsa pasar perbankan syariah di Malaysia juga cukup tinggi di 37 persen secara nasional. Sedangkan untuk perbankan syariah di Indonesia hanya 7,44 persen secara nasional.
Di sisi lain, untuk penyaluran kredit atau pembiayaan dari bank syariah di Indonesia telah mencapai Rp628,46 triliun. Sedangkan, untuk pembiayaan dari bank syariah capai Rp3.290 triliun.
Ia berharap ke depannya perbankan syariah nasional mampu menyaingi pangsa pasar di Malaysia. Hal itu didukung oleh berbagai kebijakan seperti spin-off pada 2026 sesuai dengan POJK No 12 tahun 2023.