Liputan6.com, Yogyakarta – Kata Christmas yang mengacu pada Natal memiliki sejarah panjang dalam perkembangan bahasa. Istilah yang menandai perayaan kelahiran Yesus Kristus ini pertama kali muncul dalam catatan tertulis sekitar tahun 1050.
Kata ini berasal dari bahasa Inggris kuno Cristes maesse, yang secara harfiah berarti perayaan bagi Kristus. Cristes’ mengacu pada Kristus, sementara maesse merujuk pada perayaan atau misa yang dilakukan untuk menghormati-Nya.
Seiring waktu, pengucapan dan ejaan Cristes maesse mengalami penyederhanaan dalam bahasa Inggris pertengahan. Dua kata tersebut menyatu dan mengalami perubahan ejaan hingga akhirnya menjadi Christmas seperti yang dikenal saat ini.
Setiap elemen dalam perayaan Natal mengandung makna tersendiri. Tradisi ini juga mencakup Candy Cane, lagu Jingle Bells, dan stocking yang bertransformasi dari kaus kaki biasa menjadi wadah hadiah yang mewah. Mengutip dari berbagai sumber, berikut serba-serbi ornamen Natal:
1. Pohon Natal
Setiap perayaan Natal identik dengan kehadiran pohon hias yang menjadi pusat dekorasi. Pohon yang umum digunakan dalam perayaan ini berasal dari jenis pinus dan cemara, yang dipilih karena karakteristik daun hijau sepanjang tahun dan bentuknya yang mengerucut.
Proses menyediakan pohon Natal membutuhkan kesabaran dan perawatan jangka panjang. Setiap pohon yang digunakan dalam perayaan harus melalui masa pertumbuhan minimal 15 tahun sebelum mencapai ukuran dan bentuk yang ideal untuk dijadikan pohon Natal.
2. Warna
Perayaan Natal selalu diwarnai dengan tiga warna dominan yang memiliki makna simbolis. Kombinasi warna merah, hijau, dan emas telah menjadi ciri khas perayaan yang menandai kelahiran Yesus Kristus ini.
Warna hijau dalam dekorasi Natal melambangkan kehidupan dan kelahiran. Penggunaan warna ini sering terlihat pada pohon Natal dan rangkaian dedaunan yang menghiasi rumah, menggambarkan harapan dan pembaruan yang dibawa oleh kelahiran Kristus.
Sementara itu, warna merah hadir sebagai simbol pengorbanan, yang secara khusus melambangkan darah Kristus. Warna ini sering muncul dalam berbagai ornamen Natal, dari pita hingga hiasan pohon, mengingatkan akan makna spiritual yang mendalam dari perayaan ini.
Melengkapi ketiga warna utama tersebut, warna emas memberikan sentuhan kemegahan pada dekorasi Natal. Warna ini melambangkan cahaya dan keagungan, mengingatkan akan sifat ilahi dari peristiwa yang dirayakan, sekaligus memberikan nuansa kemewahan pada perayaan.