Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta, di Gambir, Jakarta Pusat mendekorasi gereja untuk perayaan natal tahun ini dengan sentuhan budaya daerah Indonesia.
Salah satunya terlihat pada pohon natal ukuran besar yang terpajang di sebelah mimbar utama Gereja Immanuel Jakarta. Pohon natal itu dihias kain batik dan tenun berbagai motif daerah di Indonesia.
Pendeta Abraham Ruben Persang mengatakan dekorasi ini sengaja dipilih untuk memberi pesan bahwa orang kristen di Indonesia adalah orang Indonesia juga.
“Kalau diperhatikan pohon natal yang di dalam memang sengaja hiasannya dipilih kain dengan motif berbagai daerah dan pesannya sederhan bahwa orang kristiani di Indonesia adalah orang Indonesia,” kata Pendeta Ruben, Rabu (25/12/2024).
Sehingga ia berharap kain-kain batik tenun yang terpasang di pohon natal dapat dimaknai sebagai otokritik bagi gereja dan umat kristiani. Keduanya diharapkan dapat melebur jadi satu bagian dari keberagaman Indonesia.
“Jadi kain-kain yang terpasang di pohon natal adalah motif dari berbagai daerah untuk mengatakan bahwa sebagai otokritik bagi gereja dan orang kristen, mungkin ada gap dengan masyarakat, dengan adanya kain yang kita pasang itu berharap orang kristen dan gereja boleh makin melebur menjadi satu sebagai bagian dari Indonesia,” ungkapnya.
Sebagai informasi Gereja Immanuel Jakarta melaksanakan ibadah hari natal pada Rabu (25/12/2024), dibagi dalam tiga sesi.
Sesi pertama berlangsung pada pukul 09.00 WIB dipimpin oleh Pendeta Abraham Ruben Persang, dengan tema ibadah Hari Natal Yesus Kristus.
Kemudian sesi kedua berlangsung pada 16.00 WIB, dengan tema Christmas Worship dan dipimpin oleh Vic. Pauline Patricia Lagonda.
Sesi terakhir sekaligus perayaan puncak natal berlangsung pada 18.00 WIB dipimpin oleh Pendeta Artomilka Lia Persang Bara.
Dalam perayaan natal tahun ini, GPIB Immanuel Jakarta membawa tema yang diambil dari Ayat Lukas 2:8-16 yang bermakna ‘Kesederhaan Natal Kristus Membawa Kesukacitaan Besar bagi Dunia’.
Lewat tema ini GPIB Immanuel mengajak umat untuk merayakan natal bukan hanya sebatas berhias atau mempercantik rumah maupun tempat ibadah, tapi lebih kepada berkontribusi karya kepada masyarakat.