Jakarta, CNN Indonesia —
CEO Honda Motor Co Toshihiro Mibe mengatakan merger dengan Nissan Motor Co bukan untuk menyelamatkan perusahaan itu dari keterpurukan.
Menurutnya, merger Honda dan Nissan adalah langkah perubahan besar dari perusahaan otomotif Jepang.
“Ini bukan penyelamatan (untuk Nissan),” kata Toshihiro Mibe kepada wartawan disitat dari AFP, Sabtu (5/12).
Honda dan Nissan sebagai produsen mobil nomor dua dan tiga Jepang setelah Toyota mengumumkan sepakat pada Maret 2024 untuk mengeksplorasi kemitraan strategis bidang perangkat lunak dan komponen untuk EV dan jenis kendaraan lainnya.
Sebelumnya Nissan mengumumkan rencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 9.000 karyawannya dan merevisi target penjualan tahunannya. Nissan juga melaporkan penurunan laba bersih sebesar 93 persen pada semester pertama 2024.
Kendati demikian Mibe menekankan merger ini harus diikuti dengan niat perubahan besar di kubu Nissan. Mibe menjelaskan hal itu merupakan syarat bila ingin merger ini berjalan mulus ke depannya. Merger kedua perusahaan akan diikuti Mitsubishi -mitra Nissan-, yang akan bergabung pada akhir Januari 2025.
Honda dan Nissan bersama dengan Mitsubishi Motors mengatakan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memulai diskusi tentang mengintegrasikan bisnis mereka di bawah perusahaan induk baru. Ketiga perusahaan mengklaim akan mendaftarkan perusahaan induk baru di Bursa Efek Tokyo dua tahun lagi atau tepatnya pada Agustus 2026.
Sebelum mengumumkan kesepakatan, raksasa elektronik Taiwan Foxconn dilaporkan mencoba mendekati Nissan untuk memperoleh saham mayoritas, namun gagal.
1 dekade gejolak Nissan
Nissan melewati masa-masa sulit selama 1 dekade terakhir, termasuk penangkapan mantan orang nomor satu di Nissan, Carlos Ghosn pada tahun 2018. Ghosn kemudian berhasil melarikan diri dari Jepang dengan cara sembunyi di kotak.
Ghosn menyikapi sinergi Honda dan Nissan yang mengatakan bahwa Nissan berada dalam “mode panik”. Sindiran itu disampaikan Ghosn, Senin (23/12) melalui tautan video dari Lebanon, tempat dia tinggal saat ini.
“Meskipun kedua perusahaan mungkin dapat “menemukan sinergi untuk masa depan… Saya tidak melihat sesuatu yang jelas dalam kemitraan atau aliansi ini,” ucap Ghosn.
(tim/mik)
[Gambas:Video CNN]