Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
BVT dorong inklusi lewat komitmen mempekerjakan penyandang disabilitas
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 24 Desember 2024 – 22:32 WIB
Elshinta.com – Hingga saat ini, hanya sedikit perusahaan di Indonesia yang membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas. Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, per 31 Desember 2022, tercatat hanya 1,73% atau sekitar 969 perusahaan di seluruh Indonesia yang mempekerjakan tenaga kerja disabilitas.
Salah satu perusahaan yang telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung inklusivitas adalah PT Bhumi Varta Technology. BVT adalah perusahaan penyedia teknologi location intelligence dan analisis geospasial yang membantu bisnis menemukan dan mengoptimalkan lokasi usaha. BVT kini memiliki sekitar 150 karyawan dengan latar belakang yang beragam, termasuk penyandang disabilitas.
Putri Rokhmayati adalah sosok perempuan inspiratif yang telah mencatatkan dirinya sebagai perempuan pertama dengan keterbatasan penglihatan yang berkarier di sektor teknologi. Putri kini bekerja di BVT sebagai Test Automation Engineer, posisi yang telah ia jalani selama lebih dari dua tahun.
Selama perjalanan kariernya di BVT, Putri tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga menjadi komponen kunci dalam tim. Perannya sangat penting dalam memastikan kualitas produk teknologi yang dibuat oleh perusahaan.
Dedikasi dan kontribusi Putri tidak hanya memberikan dampak positif bagi tim, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk melihat bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berprestasi, terutama di industri yang menuntut inovasi seperti teknologi.
Hal ini sejalan dengan visi besar dari founder sekaligus CEO BVT, Martyn Terpilowski yang berkomitmen kuat untuk menerapkan prinsip meritokrasi di perusahaannya. “Kami percaya bahwa kesempatan kerja harus diberikan berdasarkan kemampuan dan kualifikasi, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik seseorang,” kata Martyn.
Sebagai bagian dari visinya, Martyn aktif mendorong individu dengan disabilitas yang memiliki keterampilan tinggi untuk tidak ragu melamar ke perusahaan teknologi seperti BVT. Ia melihat potensi besar dalam keberagaman sebagai nilai tambah bagi industri teknologi.
Dengan begitu, Martyn tidak hanya menciptakan ruang yang inklusif di BVT, tetapi juga berusaha mematahkan stigma yang masih melekat di masyarakat terhadap penyandang disabilitas dalam dunia kerja, khususnya di sektor teknologi yang sering dianggap eksklusif.
“Dukungan ini mencerminkan komitmen BVT dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil, inklusif, dan berbasis pada kompetensi,” tambah Martyn.
Bhumi Varta Technology kini tengah ekspansi ke pasar Asia, dimulai dengan Vietnam dan lanjut ke Jepang. BVT juga berkomitmen untuk membawa nilai-nilai inklusivitas yang telah mereka bangun di Indonesia ke setiap negara yang mereka masuki.
“BVT bertekad untuk memastikan bahwa prinsip keberagaman dan kesempatan yang setara tetap menjadi landasan dalam budaya perusahaan,” tandas Martyn.
Sumber : Radio Elshinta