Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan 25.000 warga Suriah kembali ke rumah mereka usai rezim Bashar Al Assad runtuh pada awal Desember.
Turki selama ini menjadi rumah bagi sekitar 3 juta pengungsi Suriah usai perang saudara berkecamuk.
“Jumlah orang yang kembali ke Suriah dalam 15 hari terakhir telah melampaui 25.000,” kata Yerlikaya pada Selasa (24/12), dikutip AFP.
Dia mengatakan Turki akan mendirikan kantor imigrasi di kantor Kedutaan Damaskus dan konsulat di Aleppo. Dengan demikian catatan warga Suriah yang kembali bisa terdokumentasi dengan baik.
Turki membuka kembali kantor kedutaan mereka di Damaskus pada pekan lalu usai ditutup selama 12 tahun imbas perang saudara di rezim Assad.
Di kesempatan ini, Yerlikaya juga mengatakan satu orang dari setiap keluarga akan diberi hak keluar-masuk tiga kali mulai 1 Januari hingga Juli 2025.
Warga Suriah yang kembali ke negara asal mereka, kata dia, juga bisa membawa barang-barang dan mobil mereka.
Turki berhubungan erat dengan pemimpin baru Suriah dan fokus pemulangan sukarela para pengungsi Suriah di negara itu. Mereka berharap pergantian kekuasaan di Damaskus akan memungkinkan pengungsi kembali ke rumah.
Kepulangan massal warga Suriah dari Turki terjadi usai milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) berhasil menguasai Damaskus pada 8 Desember.
Mereka juga mendeklarasikan keruntuhan rezim Assad. Saat ini, presiden Suriah dan keluarganya berada di Rusia.
(isa/rds)
[Gambas:Video CNN]