Dikutip dari keterbukaan informasi, aksi tersebut dilakukan melalui anak usaha perseroan, PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS). Nilai utang yang dikonversi setara dengan Rp93,68 miliar.
“Perseroan melalui MMS, menguasai GIN 100 persen,” tulis Corporate Secretary Bakrieland Development, Harsya Novwan.
Adapun, akuisisi dari konversi utang GIN akan dilakukan dalam dua tahap, yakni:
Rp12,50 miliar akan diselesaikan melalui pengalihan saham milik pemegang saham GIN, PT Karunia Makmur Anugerah dan PT Kurnia Makmur Bahagia sebanyak 12.500 unit saham dengan nilai nominal Rp1 juta kepada MMS. Rp81,18 miliar akan dikonversi menjadi 624.500 unit saham seri baru pada GIN dengan harga Rp130.000 per saham.
“Transaksi konversi dan pengalihan konversi menjadi penyertaan saham ini bukan merupakan transaksi materal atau transaksi afiliasi,” jelas Harsya lagi.
Lebih lanjut, mengingat GIN memiliki hotel bintang 4 yang dikenal dengan Aston Sidoarjo City Hotel & Conference Center, maka investasi perseroan pada GIN di tahun-tahun mendatang akan berdampak pada peningkatan pendapatan berulang (recurring) dari penyewaan kamar hotel serta penjualan makanan dan minuman.
Secara legal, perseroan sudah memperoleh pengesahan dari Kementerian Hukum pada 20 Desember 2024, berdasarkan Keputusan Kementerian Hukum No. AHU-AH.01.09-0290997. Tidak ada hubungan afiliasi antara Bakrieland, MMS, dengan GIN selaku debitur.
Per 30 September 2024, ELTY membukukan pendapatan neto sebesar US$901,90 miliar, menurun dari US$968,18 miliar pada periode yang sama di 2023. Rugi bersih perseroan pun membengkak dari US$7,79 miliar menjadi US$88,07 miliar pada periode serupa. Rugi per sahamnya pun naik dari US$1,04 menjadi US$2,46.
Saham ELTY saat ini masuk dalam Papan Pemantauan Khusus sehingga mendapat notasi X. Harganya pun beku di Rp13 per saham per Selasa siang. Dalam setahun terakhir, harga ELTY sendiri telah tergerus 74 persen.