Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 6,62 poin atau plus 0,09 persen ke level 6.983 pada Jumat (20/12) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,37 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,79 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat sekali, sementara empat hari sisinya melemah. Tak heran, performa indeks melemah 4,65 persen.
P. H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mencatat selama periode tanggal 16 sampai dengan 20 Desember 2024 kemarin, rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 39,36 persen dari Rp20,19 triliun menjadi Rp12,25 triliun.
Kemudian, kapitalisasi pasar bursa pun mengalami penurunan sebesar 3,28 persen dari Rp12.604 triliun menjadi Rp12.191 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sementara, rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 17,71 persen dari 23,32 miliar menjadi 19,19 miliar lembar saham.
Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami penurunan 12,17 persen dari 1,24 juta kali transaksi menjadi 1,08 juta kali.
“Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp417,99 miliar dan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp15,84 triliun sepanjang tahun 2024,” kata Aulia seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (20/12).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pekan depan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang level support 6.911 dan resistance 7.129.
Ia melihat indikator MACD menunjukkan tren pelemahan meski RSI sudah terlihat cenderung melandai. Ia melihat IHSG terbentuk doji star dengan tekanan volume transaksi yang melemah berpotensi mendorong terjadinya technical rebound.
Menurutnya, salah satu sentimen pergerakan IHSG pekan ini termasuk normalisasi nilai tukar rupiah dan pelemahan harga komoditas seiring dengan ketidakpastian yang meningkat.
“Selain itu, potensi berlanjutnya net sell asing juga masih akan menjadi dominasi sentimen negatif untuk pasar,” imbuh Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (22/12).
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham Telkom Indonesia atau TLKM yang ditutup menguat 0,79 persen ke posisi 2.550 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi TLKM dapat menyentuh level 2.720 pada pekan ini.
Kedua, saham Barito Renewables Energy atau BREN yang ditutup menguat 4,25 persen ke posisi 9.200 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BREN dapat menyentuh level 10.200 pada pekan ini.
Ketiga, saham Bank Mandiri atau BMRI yang ditutup di posisi 5.675 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BMRI dapat menyentuh level 6.050 pekan ini.
Sementara itu, Branch Manager JUC GoCuan Semarang Peter Susilo memperkirakan IHSG akan terus mengalami tekanan dalam jangka pendek dengan pergerakan terbatas pada pekan ini.
Menurutnya, salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini di antaranya penyataan hawkish dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan pemotongan suku bunga tahun depan yang lebih lambat dari perkiraan.
Selain itu, kenaikan yield obligasi AS kata dia berpotensi memicu berlanjutnya capital outflow dari pasar modal Indonesia.
Untuk sentimen dalam negeri, Peter memperkirakan keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen memiliki dampak terbatas untuk menahan pelemahan dalam jangka pendek.
Pasar juga mengantisipasi data indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel yang akan mempengaruhi kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Dengan kondisi teknikal dan sentimen tersebut, IHSG diperkirakan akan cenderung tertekan dalam jangka pendek dengan potensi pengujian level support 6.905-6.921,” ujar Peter.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, yakni saham Bank Syariah Indonesia atau BRIS yang ditutup menguat 4,17 persen di level 2.750 pekan lalu. Ia memproyeksi BRIS dapat menyentuh level 2.860 pekan ini.
Selanjutnya, Peter juga merekomendasikan saham Pantai Indah Kapuk Dua atau PANI yang ditutup menguat 2,23 persen ke level 16.050 pekan lalu. Ia memproyeksi PANI dapat menyentuh level 17.100 pada pekan ini.
Sama dengan Oktavianus, Peter juga merekomendasikan saham Barito Renewables Energy atau BREN yang ditutup di level 9.200 pekan lalu. Namun ia memproyeksi BREN hanya bisa menyentuh level 9.350 pada pekan ini.
(pta/pta)