Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Polres Tulungagung menggelar ramp check bus yang berangkat dari Terminal Tipe A Gayatri Tulungagung, Jumat (20/12/2024).
Ada lima bus yang menjalani pemeriksaan untuk memastikan kelayakan bus angkutan penumpang ini.
Ramp check dilakukan untuk mencegah kecelakaan karena kondisi kendaraan yang tidak layak jalan.
“Kami ambil 5 bus, masing-masing ada AKAP (antar kota antar provinsi), AKDP (antar kota dalam provinsi) dan Patas. Semua bus yang diperiksa dinyatakan layak,” jelas Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila.
Ramp check dilakukan bersama Jasa Raharja, Dinas Perhubungan, Terminal Tipe A Gayatri dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung.
Kegiatan didahului memeriksa kelengkapan surat-surat, seperti SIM, STNK, buku KIR dan kartu pengawasan.
Selanjutnya tim memeriksa seluruh fungsi kendaraan, mulai dari lampu-lampu, pengereman, sein, dan wiper.
Tidak ketinggalan kondisi ban juga diperiksa untuk memastikan tidak gundul atau kanisiran.
Kendaraan yang lolos ramp check akan ditempel stiker sebagai penanda.
“Untuk yang dari terminal, ramp check akan kami laksanakan setiap hari. Ini untuk mencegah kecelakaan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru),” sambung AKP Taufik Nabila.
Satlantas bersama para pihak terkait akan melaksanakan ramp check untuk bus pariwisata pada akhir pekan ini dan pekan depan.
Sasarannya adalah semua angkutan wisatawan yang masuk ke Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung-Trenggalek.
Dari pengalaman libur panjang Idul Fitri 2024, banyak bus pariwisata yang berlaku nakal.
Misalnya kartu uji KIR yang mati, STNK mati, kendaraan tanpa izin operasional atau tanpa Kartu Pengawasan (KPS), dan sopir tidak punya SIM.
“Hari ini masih fokus yang di terminal. Kami agendakan bus pariwisata juga saat masuk libur Nataru,” tegas AKP Taufik Nabila.
Selama libur panjang akhir tahun ini, Satlantas Polres Tulungagung memberi perhatian lebih ke JLS.
Jalur ini merupakan akses utama wisata pantai di Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Satlantas menempatkan personel di simpang tiga Campurdarat, simpang empat Bandung, simpang 3 JLS dan Pantai Gemah.
“Nantinya bisa menggunakan 2 jalur, yaitu lewat Campurdarat dan lewat Bandung. Jadi tidak terkonsentrasi di Bandung,” paparnya.
Satlantas Polres Tulungagung juga berkoordinasi dengan Polres Trenggalek untuk pengaturan lalu lintas.
Jika lalu lintas penuh, diharapkan kendaraan yang keluar dari Pantai Mutiara dan Pasir Putih tidak melalui JLS Tulungagung.
Kendaraan akan dipecah melalui jalur lama sebelum ada JLS, yaitu Watulimo-Bandung.
“Kami berupaya arus balik tidak menumpuk semua di JLS sehingga jalur lama juga difungsikan,” pungkas AKP Taufik Nabila.