Jakarta, CNN Indonesia —
Militer Israel masih terus membombardir wilayah Jalur Gaza, Palestina, mengakibatkan sejumlah orang tewas. Di sisi lain, militer Israel memerintahkan evakuasi sebuah rumah sakit di bagian utara.
Petugas medis Palestina mengatakan delapan orang, termasuk anak-anak, tewas di Sekolah Musa Bin Nusayr yang menaungi keluarga pengungsi di Kota Gaza.
Militer Israel, dalam sebuah pernyataan, menyatakan serangan tersebut menargetkan militan Hamas yang beroperasi dari pusat komando yang diduga ada di dalam sekolah. Israel mengklaim kelompok militan Hamas menggunakan tempat itu untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap pasukan Israel.
Melansir Reuters, Minggu (22/12), petugas medis juga mengatakan empat orang Palestina tewas ketika serangan udara menghantam sebuah mobil.
Sedikitnya lima warga Palestina lainnya tewas dalam dua serangan udara terpisah di Rafah dan Khan Younis, sebelah selatan daerah kantong tersebut.
Di kota Beit Lahiya, Gaza utara, di mana tentara telah beroperasi sejak Oktober, Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan bahwa tentara memerintahkan staf untuk mengevakuasi rumah sakit dan memindahkan pasien dan orang-orang yang terluka ke rumah sakit lain di daerah tersebut.
Abu Safiya mengatakan bahwa misi tersebut “hampir tidak mungkin” karena staf tidak memiliki ambulans untuk memindahkan pasien.
Militer Israel telah beroperasi di dua kota di Gaza utara, Beit Lahiya dan Beit Hanoun, serta kamp Jabalia di dekatnya selama hampir tiga bulan.
Palestina menuduh Israel melakukan tindakan “pembersihan etnis” untuk menghilangkan penduduk di daerah-daerah tersebut untuk menciptakan zona penyangga.
Israel membantah hal ini dan mengatakan bahwa serangan di daerah tersebut bertujuan untuk memerangi militan Hamas dan mencegah mereka berkumpul kembali. Israel mengatakan bahwa pasukannya telah menewaskan ratusan militan dan menghancurkan infrastruktur militer sejak operasi itu dimulai.
Sayap-sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan bahwa mereka telah menewaskan banyak tentara Israel dalam penyergapan selama periode yang sama.
Para mediator belum berhasil mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok Islam Hamas.
Sumber-sumber yang dekat dengan diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa Qatar dan Mesir telah berhasil menyelesaikan beberapa perbedaan antara pihak-pihak yang bertikai, namun masih ada beberapa hal yang belum terselesaikan.
Israel memulai serangannya ke Gaza setelah para pejuang yang dipimpin Hamas menyerang komunitas-komunitas Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 sandera, menurut penghitungan Israel. Israel mengatakan sekitar 100 sandera masih ditahan, tetapi tidak jelas berapa banyak yang masih hidup.
Pihak berwenang di Gaza mengatakan bahwa kampanye Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina dan membuat sebagian besar penduduknya yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi. Sebagian besar daerah kantong pesisir itu hancur berantakan.
4 Alasan Amerika Serikat Selalu ‘Loyal’ Dukung Israel (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia) (tim/dmi)