Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Polisi Peringatkan Jangan Ada Lagi Joki Jalur Alternatif Puncak Getok Harga

Polisi Peringatkan Jangan Ada Lagi Joki Jalur Alternatif Puncak Getok Harga

loading…

Polisi memperingatkan jangan ada lagi joki jalur alternatif Puncak, Kabupaten Bogor yang melakukan getok harga kepada pengendara. Foto/Tangkapan layar

BOGOR – Polisi memperingatkan jangan ada lagi joki jalur alternatif Puncak , Kabupaten Bogor yang melakukan getok harga kepada pengendara. Joki yang melakukan getok harga kepada pengendara berinisial CN sudah dipulangkan polisi.

CN alias Bokep diminta wajib lapor. “Minimal sering datang ke kantor polisi wajib lapor. Kita pantau dia, agar tidak mengulangi hal-hal seperti itu,” kata Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa dikonfirmasi, Minggu (22/12/2024).

Sejauh ini pihak korban tidak membuat laporan polisi dan sudah memberikan pernyataan telah memaafkan sang joki. Begitu juga CN yang sudah menyampaikan permintaan maaf.

“Karena kan korbannya enggak ada (dateng ke Polsek), kemudian memberikan statement di TikTok, dia mengikhlaskan begitu, ya kita enggak bisa berbuat apa-apa, kalau dia lapor kita proses. Walaupun tidak laporan kami tetep gercep melakukan pencarian dan sudah dapet kemarin, kerja sama antara Polsek Megamendung dan Cisarua,” ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya mengimbau kepada para joki yang menawarkan jasa pengantaran jalur alternatif untuk tidak melakukan perbuatan getok harga. Apabila di kemudian hari terdapat laporan polisi maka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

“Kita lakukan pembinaan dengan tegas, kita sampaikan juga ke bersangkutan dan temen-temennya jangan ada yang lakuin lagi. Kalau ada sampai yang laporan segala macem, kita tidak pandang bulu (menindak tegas),” tegasnya.

Tak lupa, pihaknya juga mengimbau kepada pengguna Jalur Puncak lebih baik tidak menggunakan jasa joki jalur alternatif. Karena, dikhawatirkan ada yang memanfaat momen-momen tersebut.

“Ikuti semua peraturan yang ada, kalau memang ada kebijakan one way ikuti, jangan pengen cepet-cepet akhirnya ada yang memanfaatkan,” pungkasnya.

(rca)