Francine Widjojo, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia. Foto: Istimewa
Anggota DPRD Jakarta Fraksi PSI: PAM Jaya tunda kenaikan
Dalam Negeri
Editor: Nandang Karyadi
Minggu, 22 Desember 2024 – 09:52 WIB
Elshinta.com – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia Francine Widjojo mendesak Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (PAM Jaya) menunda rencana kenaikan tarif air yang rencananya diterapkan Januari 2025.
Desakan ini terlontar dalam Diskusi Publik ‘Mengapa Jakarta Belum Punya Air Minum?’ yang digelar di Kroma, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024). Turut hadiri dalam acara itu Plt Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Indah Sukmaningsih, dan Pemerhati Kebijakan Publik, Indra Budi Sumantoro.
Francine mengatakan tidak ada urgensi kenaikan tarif karena PAM Jaya setiap tahun sejak tahun 2017 selalu memperoleh laba bersih ratusan miliar rupiah.
“Tahun 2023 laba bersih PAM Jaya bahkan mencapai lebih dari Rp 1,2 triliun dan tahun 2025 PAM Jaya membagikan dividen ke Pemprov Jakarta Rp 62,3 miliar. Tapi Non Revenue Water (NRW) atau kebocoran air rata-rata 45% per tahun sejak 2017,” ungkap Francine dalam keterangan tertulis yang diterima Radio Elshinta, Sabtu (21/12/2024).
Selain itu, menurut Francine, PAM Jaya secara hukum tidak bisa menggunakan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 Tahun 2024 dalam menaikkan tarif air karena Keputusan Gubernur itu mengatur kenaikan tarif air minum.
“Air yang disediakan oleh PAM Jaya adalah air bersih, bukan air minum, dan masih sering dikeluhkan warga terkait kualitas air bersihnya. Secara aturan, penugasan PAM Jaya untuk melayani 100% air minum melalui jaringan perpipaan di tahun 2030,” ujar Francine.
Selain tidak memiliki dasar hukum yang jelas, Francine menegaskan kenaikan tarif yang mulai dijalankan Januari 2025 dan masuk ke tagihan Maret 2025 dianggap akan memberatkan masyarakat karena bertepatan dengan momen menjelang Lebaran.
“Masyarakat sudah dibebani kenaikan harga menjelang Lebaran, tidak perlu ditambah lagi dengan kenaikan tarif air,” ujar Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI.
Warga yang hadir dalam diskusi publik ini juga menolak rencana kenaikan tarif PAM Jaya. Banyak yang mengeluhkan layanan PAM Jaya masih perlu ditingkatkan, seperti air yang terkadang keruh dan mati. Sugino, warga Petogogan mengeluhkan air PAM yang hanya mengalir dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Penulis: Dedy Ramadhani/Ter
Sumber : Radio Elshinta